downtime

Downtime Website: Ciri-Ciri, Penyebab, & Cara Mengatasinya

Downtime website adalah kondisi yang bikin banyak pemilik bisnis online jadi pusing. Bayangin aja, kamu lagi promosi besar-besaran, traffic lagi tinggi-tingginya, eh… website malah nggak bisa diakses. Bisa-bisa reputasi rusak, pengunjung kecewa, dan potensi omset hilang begitu aja.

Makanya, penting banget buat kamu tahu apa itu downtime, apa saja ciri-cirinya, kenapa bisa terjadi, dan yang paling penting: gimana cara ngatasinnya. Artikel ini akan bantu kamu memahami masalah downtime website dari A sampai Z. Jadi, kalau kamu punya website bisnis, toko online, blog, atau bahkan portal berita, yuk simak sampai tuntas. Jangan sampai kamu baru ambil tindakan setelah semuanya terlambat!

Apa itu Downtime?

downtime website

Downtime website adalah situasi di mana sebuah situs tidak bisa diakses oleh pengguna internet dalam jangka waktu tertentu. Ini bisa terjadi karena banyak hal, mulai dari kesalahan teknis, web server overload, sampai proses maintenance rutin dari penyedia hosting. Downtime sendiri terbagi jadi dua kategori:

  1. Planned Downtime: Terjadi karena proses pemeliharaan atau update sistem yang memang direncanakan sebelumnya. Biasanya, penyedia hosting akan memberikan notifikasi kepada pemilik website.
  2. Unplanned Downtime: Nah, ini yang sering bikin panik. Terjadi secara mendadak karena error sistem, serangan siber, atau overload traffic. Kalau tidak segera ditangani, bisa berdampak besar pada brand, user experience, dan konversi bisnis.

Kenapa ini penting? Karena waktu tidak aktif atau downtime berdampak langsung pada strategi SEO, reputasi digital, dan tentu saja pendapatan. Apalagi kalau website kamu jadi sumber utama penjualan atau komunikasi pelanggan.

Baca Juga :   Website One-Page vs. Multi-Page: Pilih Mana untuk Bisnis Anda?

Apa Saja Ciri-Ciri Downtime Website?

prevent-website-downtime

Sering kali, pemilik website baru sadar ada masalah setelah pengunjung komplain. Padahal, ada banyak tanda-tanda downtime website yang bisa kamu deteksi lebih awal. Yuk, kenali satu per satu:

1. Website Tidak Bisa Diakses Sama Sekali

Ciri paling umum tentu aja situs kamu nggak bisa dibuka. Web browser akan menampilkan pesan error seperti:

  • “This site can’t be reached”,
  • “504 Gateway Timeout”,
  • “DNS server not responding”.

Kalau kamu mengalami hal ini secara tiba-tiba dan bukan karena koneksi internet kamu sendiri, kemungkinan besar website kamu sedang downtime.

2. Loading Website Sangat Lambat

Kalau situs kamu butuh waktu lebih dari 3-5 detik buat tampil sempurna, ini bisa jadi tanda awal server down atau overload. Waktu loading yang lambat sering kali menjadi sinyal awal adanya potensi downtime.

3. Error Pages (500, 502, 503, 504)

Kode-kode error ini biasanya menunjukkan masalah internal server. Misalnya:

  • 500 Internal Server Error:  Artinya ada masalah dari sisi server hosting.
  • 502 Bad Gateway: Biasanya disebabkan kesalahan konfigurasi antara dua server.
  • 503 Service Unavailable: Layanan tidak tersedia—mungkin karena overload.
  • 504 Gateway Timeout: Server tidak merespons tepat waktu.

Kalau kode error ini muncul terus-menerus, bisa jadi situs kamu sedang mengalami downtime website secara teknis.

4. Tidak Bisa Login ke Dashboard

Kamu coba login ke backend atau dashboard WordPress (atau CMS lainnya), tapi selalu gagal atau malah blank? Itu bisa jadi tanda bahwa server tempat websitemu berada sedang mengalami gangguan.

5. Penurunan Traffic Mendadak

Kalau kamu cek Google Analytics dan melihat penurunan tajam secara tiba-tiba, bisa jadi penyebabnya adalah downtime. Ketika website tidak bisa diakses, maka otomatis kunjungan akan drop drastis.

6. Komplain Pengguna atau Pelanggan

Kamu mulai menerima DM, email, atau komentar dari pelanggan yang bilang “Website-nya error ya?” — jangan abaikan! Ini sinyal kuat bahwa situs kamu mungkin sedang down.

7. Notifikasi dari Website Monitoring Tools

Kalau kamu pakai tools seperti UptimeRobot, Pingdom, atau StatusCake, kamu biasanya akan dapat alert langsung saat website down. Tools ini sangat berguna buat kamu yang ingin terus memantau status uptime secara real-time.

Apa Penyebab Terjadinya Downtime Website?

downtime website penyebab

Supaya bisa mencegah downtime, kamu perlu tahu apa saja yang bisa jadi penyebabnya. Berikut beberapa faktor umum yang sering memicu downtime website:

Baca Juga :   10 Contoh Model Bisnis Subscription Inovatif yang Bisa Kamu Tiru

1. Gangguan dari Penyedia Hosting

Ini salah satu penyebab paling umum. Hosting dengan performa rendah atau sering overload bisa menyebabkan website kamu tidak stabil. Pastikan kamu memilih penyedia hosting yang andal dan punya uptime tinggi (idealnya 99,9%).

2. Maintenance atau Update Sistem

Kalau kamu atau penyedia hosting sedang melakukan update, proses ini bisa menyebabkan website tidak bisa diakses untuk sementara waktu. Ini termasuk update pada:

  • Plugin/CMS,
  • Database,
  • Server-side scripts.

Idealnya, maintenance dilakukan pada jam-jam sepi dan dikomunikasikan ke pengunjung terlebih dahulu.

3. Serangan DDoS atau Peretasan

Serangan cyber, khususnya DDoS (Distributed Denial of Service), bisa membanjiri server dengan traffic palsu sehingga membuat website menjadi lambat atau bahkan tidak bisa diakses.

4. Kesalahan Konfigurasi DNS

DNS adalah jembatan antara domain kamu dan server tempat websitemu berada. Kalau konfigurasi DNS salah, pengunjung nggak akan bisa menemukan situs kamu di internet—dan ini menyebabkan downtime website.

5. Masalah pada Kode Website

Kode program yang salah atau plugin yang bentrok bisa bikin sistem jadi error. Bahkan, kesalahan kecil pada file .htaccess bisa bikin website langsung nggak bisa diakses.

6. Batasan Resource Hosting

Kalau kamu menggunakan shared hosting dan tiba-tiba traffic membludak, server bisa kewalahan. Resource seperti CPU, RAM, dan bandwidth bisa mencapai limit dan bikin website down.

7. Domain Kadaluarsa

Kedengaran sepele, tapi banyak juga kasus downtime karena domain tidak diperpanjang tepat waktu. Akibatnya, website kamu jadi inaccessible meskipun server masih jalan normal.

Bagaimana Cara Mengatasi Downtime Website?

cara mengatasi downtime website

Nah, setelah tahu penyebabnya, sekarang waktunya kamu pelajari cara mengatasi downtime website biar nggak sampai kehilangan pengunjung atau reputasi:

1. Gunakan Layanan Hosting Berkualitas

Langkah pertama yang paling penting adalah memilih layanan hosting yang handal. Hosting yang sering mengalami overload, error, atau gangguan server jelas akan bikin website kamu sering down. Jadi, pastikan kamu memilih penyedia hosting yang menawarkan:

  • Uptime minimal 99,9%,
  • Infrastruktur server yang kuat,
  • Dukungan teknis 24/7,
  • Server monitoring otomatis.

Kalau saat ini kamu menggunakan shared hosting dan sering mengalami downtime, mungkin sudah waktunya upgrade ke VPS atau dedicated server.

2. Aktifkan Website Monitoring

Agar kamu bisa segera tahu kalau website kamu mengalami downtime, gunakan tools monitoring seperti:

  • UptimeRobot,
  • Pingdom,
  • StatusCake,
  • Better Uptime.

Dengan tool ini, kamu akan mendapatkan notifikasi real-time melalui email atau aplikasi ketika website kamu tidak bisa diakses. Semakin cepat kamu tahu, semakin cepat juga kamu bisa bertindak.

Baca Juga :   12+ Cara Mempercepat Website WordPress Anti Loading Lemot!

3. Gunakan Content Delivery Network (CDN)

CDN bisa bantu distribusikan konten website kamu dari beberapa server di berbagai lokasi. Kalau server utama sedang mengalami masalah, CDN akan tetap melayani permintaan pengunjung dari server terdekat lainnya. Ini bisa sangat membantu untuk mengurangi dampak dari downtime. Beberapa layanan CDN yang populer:

  • Cloudflare,
  • Fastly,
  • Amazon CloudFront.

Selain mengurangi downtime, CDN juga bisa meningkatkan kecepatan loading website kamu secara keseluruhan.

4. Backup Website Secara Berkala

Backup website adalah penyelamat saat terjadi kesalahan teknis besar. Downtime website bisa disebabkan oleh update yang gagal, malware, atau bahkan kesalahan internal. Kalau kamu punya backup yang selalu diperbarui, kamu bisa dengan cepat memulihkan website seperti semula. Gunakan plugin backup otomatis kalau kamu pakai CMS seperti WordPress. Beberapa rekomendasi:

  • UpdraftPlus,
  • JetBackup (untuk cPanel),
  • Acronis.

Simpan backup di tempat terpisah, misalnya cloud storage seperti Google Drive atau Dropbox, supaya tetap aman.

5. Update CMS, Plugin, dan Script

Kalau kamu pakai platform CMS seperti WordPress, Joomla, atau Drupal, pastikan semua sistemnya selalu update. Versi lama dari CMS atau plugin bisa rentan terhadap celah keamanan yang dapat menyebabkan serangan dan akhirnya menimbulkan downtime.

Aktifkan update otomatis kalau perlu, atau jadwalkan waktu rutin setiap minggu untuk cek pembaruan.

6. Perbaiki Kode Website yang Error

Downtime website juga bisa terjadi karena kesalahan coding, terutama kalau kamu mengembangkan website sendiri. Pastikan kamu melakukan pengujian (testing) setiap kali ada pembaruan pada website, baik di staging environment sebelum live. Gunakan tools:

  • Google Lighthouse,
  • GTmetrix,
  • New Relic (untuk monitoring performa backend).

Kalau kamu bukan developer, ada baiknya bekerja sama dengan profesional untuk audit dan optimasi kode website kamu secara berkala.

7. Gunakan Layanan Cloud Hosting atau Auto-Scaling

Jika website kamu mengalami lonjakan trafik secara tiba-tiba (misalnya saat promo besar-besaran), server bisa crash dan menyebabkan downtime. Solusinya adalah menggunakan layanan cloud hosting dengan fitur auto-scaling.

Auto-scaling akan otomatis menyesuaikan kapasitas server sesuai kebutuhan trafik tanpa menyebabkan downtime. Layanan seperti AWS, Google Cloud, dan DigitalOcean sudah menawarkan fitur ini.

8. Pantau Log Server Secara Rutin

Log server berisi informasi penting tentang apa yang terjadi di balik layar website kamu. Dengan memantau log ini, kamu bisa mengidentifikasi sumber masalah sebelum benar-benar menyebabkan downtime. Periksa log error, log akses, dan log sistem lainnya secara berkala. Biasanya, penyedia hosting menyediakan akses ke log ini lewat cPanel atau dashboard hosting mereka.



Sudah Paham Selengkapnya tentang Downtime Website?

Downtime website adalah salah satu masalah serius yang bisa merugikan reputasi, trafik, hingga pendapatan bisnismu. Dengan memahami ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasinya, kamu bisa lebih siap menjaga performa website tetap optimal dan selalu online. Nah, kalau kamu belum punya website yang stabil dan profesional, percayakan saja pada jasa pembuatan website dari Nevaweb. 

Tim ahli dari Nevaweb siap bantu kamu bikin website cepat, aman, dan minim resiko downtime, dilengkapi server andal dan sistem monitoring mutakhir. Jadi, jangan biarkan website kamu jadi korban downtime. Bangun website yang powerful dan selalu online bersama Nevaweb!