Growth Hacking

Growth Hacking: Definisi, Contoh, & Funnel Strateginya

Jika kamu pernah berkecimpung di dunia marketing dan startup, kamu pasti sudah sering mendengar istilah growth hacking. Sederhananya, growth hacking adalah serangkaian strategi yang berfokus pada pertumbuhan cepat dan signifikan untuk kesuksesan sebuah bisnis atau produk. 

Di era digital marketing yang semakin mendominasi, strategi ini tentu saja sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan, terlebih dalam sektor startup dan UMKM. Dalam artikel ini, kamu bisa mengetahui mengenai apa itu growth hacking dari mulai pengertian hingga fungsi dan strateginya. Daripada penasaran, langsung saja masuk ke inti pembahasannya!

Apa itu Growth Hacking?

Growth Hacking

Source: Freepik

Growth hacking adalah serangkaian strategi yang berfokus pada pertumbuhan yang cepat dan signifikan untuk sebuah bisnis atau produk. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Sean Ellis pada tahun 2010. Ellis, yang merupakan seorang entrepreneur dan angel investor, menggunakan istilah ini untuk menggambarkan strategi startup dalam mencapai pertumbuhan eksplosif dengan anggaran yang minim.

Strategi ini tidak hanya berfokus pada marketing atau sales. Lebih dari itu, strategi ini melibatkan berbagai aspek bisnis, mulai dari pengembangan produk, user experience, hingga analisis data. Tujuan utamanya adalah menemukan cara-cara inovatif dan efektif untuk mendorong pertumbuhan yang cepat, meski dengan sumber daya yang terbatas.

Baca Juga: Affiliate Marketing: Definisi, Cara Kerja, & Tips Menjalankannya

Metode Growth Hacking Funnel 

growth hacking funnel

Source: blog.growthhackers.com

Metode growth hacking funnel adalah kerangka kerja yang membantu bisnis memahami dan mengoptimalkan perjalanan pelanggan dari pertama mengenal produk hingga menjadi pelanggan setia. Funnel ini terdiri dari lima tahapan utama: Acquisition, Activation, Retention, Referral, dan Revenue. Mari kita bahas masing-masing tahapan ini dan bagaimana kamu bisa mengoptimalkannya untuk pertumbuhan bisnis yang maksimal.

1. Acquisition

growth hacking adalah (1)

Source: Pixabay

Tahap pertama dalam Growth Hacking Funnel adalah Acquisition atau Akuisisi. Ini adalah langkah di mana kamu berfokus untuk menarik perhatian audiens baru ke produk atau layanan. Tujuannya adalah mengarahkan trafik relevan yang berpotensi menjadi sales.

Ada banyak strategi yang bisa digunakan untuk funnel ini, termasuk:

  • Konten Marketing: Membuat konten unik dan bermanfaat dan untuk menarik audiens yang sesuai dengan target pasar kamu. Blog, video, dan infografis adalah beberapa contohnya.
  • Iklan Berbayar: Menggunakan platform iklan seperti Facebook Ads atau Google Ads untuk menjangkau target konsumen yang lebih luas dan lebih tersegmentasi.
  • SEO (Search Engine Optimization): Mengoptimalkan situs web agar lebih mudah ditemukan di mesin pencari.
  • Media Sosial: Memanfaatkan media sosial untuk menarik perhatian dan mengarahkan trafik ke situs web bisnis atau aplikasi kamu.
Baca Juga :   Augmented Reality (AR): Definisi, Jenis, & Contohnya (Lengkap)

Pada tahap ini, penting untuk memonitor metrik seperti jumlah kunjungan, sumber trafik, dan tingkat konversi awal untuk mengevaluasi efektivitas strategi akuisisi yang digunakan.

2. Activation

Setelah kamu berhasil menarik pengunjung baru, tahap berikutnya adalah Activation. Funnel ini fokus pada memberikan pengalaman pertama yang positif sehingga pengguna merasa nyaman dan termotivasi untuk menggunakan produk atau layanan kamu lebih lanjut.

Beberapa cara untuk meningkatkan funnel ini meliputi:

  • Onboarding yang Efektif: Menyediakan panduan atau tutorial yang memudahkan pengguna baru memahami cara menggunakan produk atau layananmu.
  • Pengalaman Pengguna yang Menarik: Memastikan antarmuka pengguna (User Interface) yang intuitif dan pengalaman pengguna (User Experience) yang menyenangkan.
  • Penawaran Khusus: Menawarkan diskon atau trial gratis untuk mendorong pengguna baru mencoba fitur premium.

Metrik penting pada tahap ini adalah tingkat activations (berapa banyak pengguna yang menyelesaikan langkah awal). Selain itu, perhatikan juga waktu yang dibutuhkan pengguna untuk mencapai aktivasi penuh seperti melakukan pembelian, dan lain sebagainya.

3. Retention

growth hacking adalah (2)

Source: Freepik

Setelah pengguna diaktifkan, langkah berikutnya dari growth hacking adalah Retention atau Retensi. Retensi berfokus menjaga pembeli agar mau kembali melakukan pembelian.

Strategi untuk meningkatkan retensi meliputi:

  • Pengalaman Pengguna yang Konsisten: Menjaga kualitas dan konsistensi produk untuk memenuhi harapan pengguna.
  • Komunikasi Rutin: Mengirimkan email promosi, notifikasi, atau update produk untuk menjaga nilai jualnya di mata pengguna.
  • Dukungan Pelanggan yang Baik: Menyediakan dukungan pelanggan atau customer service yang responsif dan membantu.

Metrik yang perlu dipantau termasuk tingkat retensi (berapa banyak pengguna yang kembali membeli produk setelah periode waktu tertentu) dan frekuensi penggunaan.

4. Referral

Tahap Referral adalah tahap di mana kamu perlu memanfaatkan pengguna atau pembeli yang sudah ada untuk merekomendasikan produk atau layananmu kepada orang lain. Referral adalah salah satu cara efektif untuk mendapatkan pelanggan baru secara organik.

Cara untuk mendorong referral meliputi:

  • Program Referral: Menawarkan insentif seperti diskon atau hadiah bagi pengguna yang berhasil mengajak teman atau keluarga untuk bergabung.
  • Testimoni dan Ulasan: Mendorong pengguna untuk meninggalkan ulasan positif atau memberikan testimoni yang bisa menarik perhatian calon pelanggan baru.
  • Integrasi Sosial: Menyediakan fitur berbagi di media sosial yang memudahkan pengguna untuk membagikan pengalaman mereka.
Baca Juga :   Internet of Things: Pengertian, Sejarah, Kelebihan dan Kekurangannya

Metrik yang relevan di sini adalah jumlah referral yang dihasilkan dari pengguna yang ada dan efektivitas program referral yang diterapkan.

5. Revenue

Source: Freepik

Tahap terakhir dalam growth hacking funnel adalah Revenue atau Pendapatan. Di sini, fokusnya yaitu pada memaksimalkan pendapatan dari pelanggan yang ada dan menemukan strategi marketing mix terbaik untuk meningkatkan profitabilitas-nya.

Strategi untuk meningkatkan pendapatan meliputi:

  • Monetisasi Efektif: Menawarkan model bisnis yang jelas, seperti langganan, pembelian dalam aplikasi, atau model freemium.
  • Upselling dan Cross-selling: Menawarkan produk atau layanan tambahan yang relevan untuk meningkatkan nilai rata-rata transaksi.
  • Pengoptimalan Harga: Menganalisis struktur harga untuk memastikan harga yang ditetapkan sesuai dengan nilai yang dirasakan pelanggan.

Metrik penting di tahap ini termasuk pendapatan per pengguna (ARPU), nilai seumur hidup pelanggan (LTV), dan tingkat konversi dari pengguna gratis menjadi pelanggan berbayar.

Manfaat Utama Growth Hacking bagi Pertumbuhan Bisnis

Growth hacking telah menjadi strategi penting bagi banyak perusahaan, terutama startup, yang ingin meraih pertumbuhan cepat dengan anggaran terbatas. Berikut adalah tiga manfaat strategi growth yang bisa memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnismu:

1. Pertumbuhan Cepat dengan Biaya Terjangkau

growth chart

Source: Unsplash

Salah satu manfaat utama dari strategi ini adalah kemampuannya untuk mendorong pertumbuhan bisnis secara cepat dengan biaya yang relatif rendah. Berbeda dengan metode marketing tradisional yang butuh anggaran besar, strategi ini memanfaatkan unsur kreatif dan inovatif yang notabenenya memerlukan sedikit atau bahkan tanpa biaya. 

Misalnya, strategi viral marketing memungkinkan perusahaan memanfaatkan jaringan pengguna untuk memperluas pasar tanpa harus mengeluarkan biaya iklan besar-besaran. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat memperoleh pengguna baru dan mempercepat pertumbuhan mereka tanpa membebani anggaran.

2. Pendekatan Berbasis Data untuk Keputusan yang Lebih Baik

Growth hacking menekankan pentingnya analisis data dalam setiap langkah strateginya. Dengan menggunakan data untuk memahami perilaku pengguna, mengidentifikasi tren, dan mengevaluasi efektivitas berbagai eksperimen, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan tepat sasaran. 

Ini membantu dalam mengidentifikasi apa yang berfungsi dan apa yang tidak, memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan strategi mereka dan fokus pada inisiatif yang memberikan hasil terbaik. Bahkan, pendekatan berbasis data ini mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi pada berbagai aspek bisnis.

3. Fleksibilitas dan Adaptasi Terhadap Perubahan Pasar

growth hacking

Source: Unsplash

Strategi growth juga memberikan fleksibilitas yang sangat penting dalam lingkungan bisnis yang terus berubah. Dengan pendekatan yang berfokus pada eksperimen dan iterasi, perusahaan dapat dengan cepat menyesuaikan strategi mereka berdasarkan umpan balik dan hasil yang diperoleh. 

Tentu saja, hal ini memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar, tren baru, dan preferensi pengguna yang terus berkembang. Fleksibilitas ini membantu perusahaan untuk tetap relevan dan kompetitif, serta mengatasi tantangan yang mungkin timbul seiring dengan pertumbuhan bisnis.

Baca Juga :   Afiliasi: Pengertian, Cara Kerja dan Ragam Keuntungannya

Contoh Penerapan Growth Hacking yang Telah Sukses

growth hacking adalah (4)

Source: Unsplash

Setelah mengetahui definisi dan funnel apa saja yang ada di dalamnya, tentu tak lengkap kalau mau tidak menyimak contoh nyata dari strategi bisnis ini yang telah sukses dijalankan. Berikut adalah beberapa contoh penerapan metode growth hacking yang sukses dilakukan oleh bisnis besar:

1. Spotify: Menyediakan Playlist Kustom untuk Pengguna

Spotify memanfaatkan algoritma canggih untuk membuat playlist kustom seperti “Discover Weekly,” yang menawarkan rekomendasi musik berdasarkan preferensi dan riwayat mendengarkan pengguna. Playlist ini diperbarui setiap minggu dengan lagu-lagu baru yang dipersonalisasi untuk setiap pengguna.

Inovasi ini sukses meningkatkan interaksi pengguna dengan membuat mereka kembali setiap minggu untuk mendengarkan playlist baru. Bahkan, inovasi ini juga sukses membantu Spotify dalam menarik lebih banyak pengguna melalui rekomendasi yang relevan.

2. Uber: Program Referral dan Penawaran Gratis

Uber adalah contoh lain dari perusahaan besar yang sukses menggunakan growth hacking. Pada awal peluncurannya, Uber menggunakan strategi kode referral yang agresif dan menawarkan insentif untuk menarik pengguna baru dan pengemudi.

Uber meluncurkan program referral di mana pengguna baru mendapatkan kredit gratis untuk perjalanan pertama mereka. Sementara pengguna yang sudah ada juga mendapatkan kredit untuk setiap orang yang mereka referensikan. Selain itu, Uber memberikan bonus kepada pengemudi baru setelah mereka menyelesaikan sejumlah perjalanan tertentu.

Strategi ini berhasil meningkatkan jumlah pengguna dan pengemudi Uber secara signifikan. Program referral ini memanfaatkan jaringan sosial untuk memperluas jangkauan Uber dengan biaya akuisisi yang relatif rendah. Dalam waktu singkat, Uber berhasil memasuki berbagai pasar di seluruh dunia dan menjadi salah satu layanan transportasi terkemuka.

3. Netflix: Strategi Konten Original dan Rekomendasi Kustom

Netflix menggunakan data pengguna untuk mengembangkan dan merekomendasikan konten yang sangat dipersonalisasi. Dengan menganalisis riwayat menonton, preferensi, dan perilaku pengguna, Netflix menciptakan algoritma rekomendasi yang sangat akurat untuk menyarankan film dan acara TV sesuai minat setiap pengguna.

Selain itu, Netflix juga berinvestasi besar-besaran dalam konten original, seperti seri dan film eksklusif, yang menarik perhatian dan meningkatkan langganan. Pendekatan ini meningkatkan retensi pengguna dengan menyediakan konten yang relevan dan menarik bagi mereka. 

Investasi dalam konten original tidak hanya membantu Netflix membedakan diri dari pesaing tetapi juga meningkatkan daya tarik platform bagi pengguna baru. Strategi ini berkontribusi pada pertumbuhan pesat Netflix di seluruh dunia, menjadikannya salah satu layanan streaming terkemuka di pasar.

Sudahkah Bisnismu Menerapkan Strategi Growth Hacking?

Growth hacking adalah strategi yang ampuh untuk mendorong pertumbuhan bisnis dengan memanfaatkan pendekatan inovatif, berbasis data, dan hemat biaya. Dengan fokus pada funnel di atas, perusahaan dapat mencapai pertumbuhan yang cepat dan berkelanjutan. Namun, untuk memaksimalkan potensi growth hacking, inovasi digital, terutama dalam pengembangan website, sangatlah penting.

Jika kamu ingin mengoptimalkan strategi growth dengan website yang menarik dan efektif, Nevaweb dapat membantu. Kami menawarkan jasa pembuatan website yang dirancang khusus untuk mendukung pertumbuhan bisnis kamu. Hubungi kami untuk solusi website yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnismu!

×