Omnichannel marketing adalah sebuah terobosan baru dalam dunia bisnis yang memberikan user experience berbeda kepada para pelanggan. Kalau dulu, strategi marketing dilakukan melalui satu atau dua channel saja, namun kini semuanya telah berubah secara drastis.
Saat ini, konsumen di era modern bisa berinteraksi dengan brand melalui berbagai platform! Dari website toko online, media sosial, aplikasi mobile, hingga toko fisik. Nah, di sinilah omnichannel berperan penting. Lantas, apa itu omnichannel marketing? Dan, seberapa penting metode ini bagi bisnis di era digital? Simak jawaban lengkapnya dalam artikel ini!
Daftar Isi
Apa Itu Omnichannel Marketing?
Source: freepik
Omnichannel marketing adalah strategi yang mengintegrasikan berbagai channel marketing mix dan komunikasi untuk memberikan pengalaman konsumen yang mulus dan konsisten, baik online maupun offline. Dengan kata lain, omnichannel berfungsi memastikan bahwa setiap interaksi yang dilakukan konsumen dengan brand kamu akan memberikan pengalaman yang seragam, interaktif, dan harmonis.
Kalau dilihat sekilas, strategi ini mungkin terdengar mirip dengan multichannel marketing. Namun, perbedaannya terletak pada tingkat integrasi dan konsistensi antar saluran. Multichannel marketing menggunakan beberapa saluran untuk menjangkau konsumen, tetapi seringkali saluran-saluran tersebut beroperasi secara terpisah.
Sementara itu, omnichannel lebih mengintegrasikan semua saluran tersebut sehingga konsumen dapat beralih antar saluran dengan mudah dan cepat. Secara keseluruhan, omnichannel adalah sebuah strategi update yang memberikan layanan pelanggan premium dan berorientasi pada integritas lintas platform.
Cara Kerja Omnichannel Marketing
Source: Pixabay
Omnichannel marketing bekerja dengan mengintegrasikan berbagai saluran komunikasi dan pemasaran, untuk menciptakan pengalaman konsumen yang mulus dan konsisten. Data dari setiap interaksi konsumen di berbagai saluran dikumpulkan dan dianalisis untuk memahami perilaku, preferensi, dan kebutuhan mereka.
Strategi ini akan memanfaatkan teknologi seperti Customer Relationship Management (CRM) dan alat analitik. Nantinya, bisnis dapat menghubungkan semua titik kontak ini, memungkinkan konsumen untuk berpindah dari satu saluran ke saluran lain tanpa kehilangan kualitas pengalaman.
Misalnya, konsumen bisa memulai pencarian produk di website, melihat ulasan di media sosial, atau bahkan melakukan pembelian di toko fisik, dalam satu preferensi yang tersinkronisasi. Hasilnya, konsumen pun akan mendapatkan pengalaman yang lebih personal dan relevan, sementara bisnis dapat meningkatkan loyalitas dan konversi.
Manfaat Omnichannel Marketing yang Harus Kamu Ketahui
Omnichannel telah menjadi salah satu strategi yang paling penting dalam dunia bisnis modern. Dengan semakin banyaknya saluran komunikasi yang tersedia, konsumen sekarang memiliki berbagai cara untuk berinteraksi dengan brand.
Namun, tantangan bagi bisnis adalah bagaimana memastikan pengalaman yang konsisten dan menyenangkan di semua saluran tersebut. Di sinilah omnichannel berperan. Berikut adalah 5 manfaat utama dari penerapan omni channel yang harus kamu ketahui:
1. Pengalaman Konsumen yang Konsisten dan Terpadu
Salah satu manfaat terbesar dari omnichannel marketing adalah kemampuannya untuk menciptakan pengalaman konsumen yang konsisten di berbagai saluran. Konsumen dapat berinteraksi dengan brand kamu melalui berbagai platform seperti website, media sosial, aplikasi mobile marketing, dan toko fisik, tanpa merasa ada perbedaan kualitas atau pesan.
Misalnya, bayangkan seorang konsumen yang memulai pencarian produk di website kamu. Kemudian berlanjut dengan memeriksa ulasan di media sosial, dan akhirnya memutuskan untuk membeli produk tersebut di toko fisik.
Dengan omnichannel, semua titik interaksi ini terhubung secara harmonis, memberikan pengalaman yang terpadu dan mulus. Hal ini tidak hanya membuat konsumen merasa lebih nyaman, tetapi juga meningkatkan kepercayaan mereka terhadap brand kamu.
2. Peningkatan Loyalitas Konsumen
Source: Freepik
Omnichannel marketing adalah strategi yang memungkinkan kamu untuk memberikan pengalaman lebih personal dan relevan kepada setiap konsumen, yang pada gilirannya meningkatkan loyalitas mereka. Ketika konsumen merasa bahwa brand benar-benar memahami kebutuhan dan preferensi mereka, mereka cenderung menjadi pelanggan setia.
Sebagai contoh, jika seorang konsumen sering membeli produk tertentu melalui aplikasi mobile. Kamu bisa memberikan penawaran khusus atau rekomendasi produk yang serupa saat mereka mengunjungi toko fisik atau website. Dengan begitu, konsumen merasa diperhatikan dan dihargai, yang membuat mereka mungkin kembali akan berbelanja lagi.
3. Peningkatan Konversi dan Penjualan
Dengan omnichannel, kamu bisa mengoptimalkan setiap titik interaksi untuk mendorong konversi. Pengalaman yang lebih baik dan lebih relevan di berbagai saluran membuat konsumen lebih mudah memutuskan untuk melakukan pembelian.
Misalnya, program loyalitas yang terintegrasi di berbagai saluran dapat mendorong konsumen untuk berbelanja lebih banyak. Pasalnya, mereka tahu bahwa poin atau diskon yang mereka dapatkan bisa digunakan di mana saja baik di toko fisik, aplikasi, atau website.
Selain itu, dengan memanfaatkan data yang dikumpulkan dari berbagai saluran, kamu bisa mengidentifikasi peluang untuk melakukan berbagai penawaran. Misalnya, penawaran cross-selling atau up selling, yang dapat meningkatkan nilai transaksi per konsumen.
4. Pengumpulan Data yang Lebih Mendalam dan Komprehensif
Source: Freepik
Omnichannel marketing adalah strategi yang mampu memberikan kamu akses ke big data konsumen yang lebih kaya dan mendalam. Pasalnya, semua interaksi mereka dengan brand tentu saja akan tercatat di berbagai saluran. Data ini sangat berharga untuk memahami perilaku konsumen, preferensi, dan kebiasaan mereka.
Dengan menganalisis data ini, kamu bisa mendapatkan insight yang lebih baik tentang apa yang bekerja dan apa yang tidak dalam strategi marketing. Misalnya, kamu bisa melihat saluran mana yang paling efektif dalam menghasilkan penjualan atau saluran mana yang membutuhkan perbaikan. Dengan informasi ini, kamu bisa membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis untuk mengoptimalkan kampanye pemasaran.
5. Peningkatan Efisiensi Operasional
Terakhir, omnichannel juga dapat meningkatkan efisiensi operasional bisnis kamu. Dengan integrasi data dan teknologi, kamu bisa mengelola berbagai saluran pemasaran secara lebih efisien. Ini tidak hanya menghemat waktu dan sumber daya, tetapi juga memungkinkan tim pemasaran untuk fokus pada strategi dan inisiatif yang benar-benar memberikan hasil.
Contohnya, dengan menggunakan sistem manajemen konten yang terintegrasi, kamu bisa dengan mudah memperbarui informasi produk di semua saluran sekaligus. Atau, dengan CRM yang terhubung dengan semua channel, kamu bisa memberikan layanan pelanggan yang lebih cepat dan responsif, karena semua data pelanggan tersedia di satu tempat.
Contoh Penerapan Strategi Omnichannel Marketing
Source: Freepik
Berikut adalah beberapa contoh perusahaan besar yang telah sukses menjalankan strategi omnichannel marketing. Silakan simak dan pahami agar bisa kamu terapkan pada bisnismu!
1. Starbucks
Starbucks dikenal sebagai salah satu brand yang sukses menerapkan strategi omnichannel. Melalui aplikasi mobile mereka, Starbucks memungkinkan pelanggan untuk memesan dan membayar terlebih dahulu, kemudian mengambilnya di toko tanpa harus mengantri.
Aplikasi ini juga terintegrasi dengan program loyalitas, di mana poin yang didapatkan dari pembelian bisa dilacak dan digunakan baik melalui aplikasi maupun di toko fisik. Pengalaman yang konsisten ini membuat konsumen merasa lebih nyaman dan terhubung dengan brand, meningkatkan loyalitas dan retensi pelanggan.
2. Sephora
Sephora menggabungkan pengalaman belanja online dan offline dengan sangat baik. Mereka memiliki aplikasi dan website yang memungkinkan pelanggan untuk mencoba produk secara virtual menggunakan fitur “Virtual Artist”.Selain itu, pelanggan dapat melihat riwayat pembelian mereka di semua saluran, baik di toko fisik maupun online.
Di toko fisik, Sephora juga menyediakan alat seperti “Color IQ” yang membantu pelanggan menemukan produk yang sesuai dengan warna kulit mereka, dan hasilnya bisa disinkronkan dengan akun online mereka. Ini menciptakan pengalaman belanja yang mulus dan personal, di mana pelanggan merasa dilayani dengan baik di semua saluran.
3. Nike
Nike memanfaatkan aplikasi mobile dan toko fisik mereka untuk menciptakan pengalaman omnichannel marketing yang unik. Aplikasi Nike memungkinkan pengguna untuk memesan produk dan mencobanya di toko tertentu tanpa perlu mengantri. Selain itu, aplikasi ini juga memberikan rekomendasi produk sesuai dengan preferensi dan aktivitas fisik pengguna.
Di toko fisik, pelanggan bisa memindai barcode produk untuk melihat informasi lebih lanjut atau bahkan menonton video tentang produk tersebut. Integrasi ini tidak hanya membuat belanja jadi lebih mudah, tetapi juga memperkuat hubungan antara konsumen dan brand.
4. IKEA
IKEA mengintegrasikan pengalaman belanja online dan offline dengan sangat efektif. Mereka menyediakan aplikasi yang memungkinkan pelanggan untuk melihat katalog produk, merencanakan tata letak ruangan, dan memesan produk secara online. Pelanggan juga dapat memeriksa ketersediaan produk di toko terdekat melalui aplikasi sebelum mengunjungi toko fisik.
Selain itu, IKEA juga menawarkan layanan “click and collect,” di mana pelanggan dapat memesan produk online dan mengambilnya di toko fisik. Pendekatan ini memastikan bahwa pelanggan mendapatkan pengalaman yang mulus dan efisien, baik saat berbelanja online maupun di toko.
5. Disney
Disney adalah contoh yang sempurna dari brand yang menerapkan omnichannel marketing di seluruh ekosistemnya. Pengalaman Disney dimulai dari website yang responsif dan aplikasi mobile yang memungkinkan pengguna untuk merencanakan liburan mereka, membeli tiket, dan melakukan reservasi di restoran.
Di taman hiburan, Disney menyediakan Magic Bands, gelang elektronik yang terhubung dengan aplikasi mobile, yang dapat digunakan untuk masuk ke taman, membuka kamar hotel, dan melakukan pembayaran. Semua data preferensi pengguna tersinkronisasi di seluruh channel, menciptakan pengalaman personal dan bebas hambatan bagi pengunjung.
6. H&M
H&M, salah satu brand fashion global, juga telah berhasil menerapkan strategi omnichannel marketing yang efektif. H&M mengintegrasikan pengalaman belanja online dan offline dengan aplikasi mobile mereka yang memungkinkan pelanggan untuk mengecek stok barang di toko terdekat, memesan produk secara online, dan mengambilnya di toko.
Selain itu, H&M menawarkan program loyalitas yang terintegrasi di semua saluran, baik online maupun di toko fisik. Pelanggan dapat mengumpulkan poin dari setiap pembelian dan menukarkannya dengan diskon atau penawaran khusus, yang bisa diakses melalui aplikasi atau website.
H&M juga menggunakan fitur “Scan & Find” di aplikasi mereka. Jadi, pelanggan bisa memindai barcode produk di toko fisik untuk melihat ukuran dan warna lain yang tersedia, atau bahkan produk serupa yang mungkin lebih sesuai dengan preferensi mereka.
Sudahkah Bisnismu Menerapkan Omnichannel Marketing?
Omnichannel marketing adalah sebuah contoh nyata tentang bagaimana teknologi dapat merubah cara bisnis dalam menjalankan operasionalnya. Salah satu aspek penting dalam strategi ini adalah platform digital dan yang terpenting yaitu aplikasi dan juga website.
Nah, buat kamu yang mungkin butuh website responsif untuk menunjang strategi omnichannel, kamu bisa mendapatkannya di Nevaweb. Nevaweb menawarkan jasa pembuatan website murah yang bisa kamu andalkan untuk kebutuhan web development yang terintegrasi dengan omnichannel! Segera buat website bisnismu di Nevaweb.