Pernah mendengar istilah SSL dan SSH tetapi masih bingung dengan perbedaannya? Kedua teknologi ini sering digunakan dalam dunia keamanan siber untuk melindungi data, namun memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam cara kerja dan penerapannya.
SSL (Secure Socket Layer) lebih sering digunakan untuk melindungi komunikasi web. Di sisi lain, SSH (Secure Shell) banyak dipakai untuk mengamankan akses jarak jauh ke server. Pada artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang SSL dan SSH, serta perbedaan utama antara keduanya. Jadi, kalau kamu ingin memahami bagaimana kedua teknologi ini bekerja dan mengapa keduanya penting untuk keamanan website, simak terus artikel ini!
Daftar Isi
Apa itu SSL (Secure Socket Layer)?
Source: Wallarm
Sebelum membahas apa saja perbedaan SSL & SSH, mari simak dahulu pengertian kedua istilah ini, pertama adalah SSL. SSL (Secure Socket Layer) adalah protokol keamanan yang digunakan untuk mengenkripsi komunikasi antara server dan klien, seperti web browser. Saat kamu mengunjungi jenis website yang menggunakan SSL, kamu akan melihat ikon gembok di samping URL dimulai dengan “https://”. Nah, hal ini menandakan bahwa komunikasi kamu dengan situs tersebut sudah terenkripsi dan aman.
Secara teknis, sertifikat SSL bekerja dengan cara mengenkripsi data yang dikirimkan antara server dan browser agar tidak bisa diakses oleh pihak ketiga yang tidak berwenang. Ini sangat penting, terutama untuk transaksi di website toko online, yang mana data pribadi dan harus dilindungi. SSL memberikan lapisan proteksi tambahan, mencegah peretas atau pihak tidak bertanggung jawab untuk menyadap informasi yang dikirim melalui internet.
Apa Saja Fungsi Sertifikat SSL?
Source: Medium
Sertifikat SSL (Secure Socket Layer) memiliki berbagai fungsi penting yang memastikan keamanan komunikasi online. Berikut ini adalah empat fungsi utama sertifikat SSL yang perlu kamu ketahui:
1. Enkripsi Data
Fungsi paling penting dari SSL adalah enkripsi data. SSL mengenkripsi data yang dikirimkan antara server dan web browser agar tidak dapat dibaca oleh pihak ketiga. Misalnya, ketika kamu mengisi formulir pembayaran di sebuah situs e-commerce. Maka, SSL mengenkripsi informasi kartu kredit, sehingga hanya penerima yang sah, yakni server situs web tersebut, yang bisa membacanya. Enkripsi ini sangat penting untuk melindungi data pribadi pengguna dari pencurian atau penyalahgunaan.
2. Otentikasi
Sertifikat SSL juga berfungsi untuk mengotentikasi identitas situs web. Ketika situs web menggunakan sertifikat SSL yang valid, ini menunjukkan bahwa situs tersebut telah diverifikasi oleh pihak ketiga yang tepercaya, yaitu Otoritas Sertifikat (CA). Pengguna yang mengakses situs dengan SSL dapat yakin bahwa mereka berkomunikasi dengan situs yang sah, bukan situs palsu yang dibuat untuk menipu mereka. Proses autentikasi ini mencegah serangan phising, di mana peretas mencoba menipu pengguna agar memasukkan informasi pribadi di situs web atau dark web yang tidak sah.
3. Integritas Data
SSL memastikan bahwa data yang dikirimkan antara server dan browser tidak berubah selama transmisi. Integritas data adalah salah satu fungsi penting dari SSL karena memastikan bahwa data yang dikirimkan tidak mengalami modifikasi atau kerusakan saat dalam perjalanan. Misalnya, jika sebuah pesan atau transaksi keuangan dikirimkan, SSL memastikan bahwa data tersebut tetap utuh dan tidak diubah oleh pihak lain selama pengiriman. Hal ini penting untuk mencegah manipulasi data oleh pihak tidak berwenang.
4. Kepercayaan Pengguna
Penggunaan SSL juga meningkatkan kepercayaan pengguna. Ketika pengunjung situs melihat ikon gembok di bilah alamat browser mereka atau URL berubah menjadi “https://”, mereka merasa lebih aman melakukan transaksi atau memberikan informasi pribadi. Ini memberikan rasa percaya diri kepada pengguna bahwa data mereka dilindungi dengan baik. Situs yang menggunakan sertifikat SSL cenderung mendapat kepercayaan lebih dari pengunjung, yang berdampak positif pada tingkat conversion rate dan reputasi situs.
Apa itu SSH (Secure Shell Protocol)?
Source: Wallarm
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai perbedaan SSL dan SSH, sekarang mari kita simak dahulu pengertian dan fungsi dari SSH. SSH (Secure Shell) adalah protokol keamanan jaringan yang digunakan untuk memberikan akses jarak jauh ke sistem atau server secara terenkripsi. SSH memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengelola perangkat atau server melalui jaringan yang tidak aman, seperti internet, dengan cara yang aman. Protokol ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1995 sebagai pengganti protokol lama yang lebih rentan terhadap serangan, yaitu Telnet dan rlogin.
SSH bekerja dengan cara mengenkripsi semua data yang dikirimkan antara perangkat klien dan server. Dengan enkripsi ini, setiap informasi yang ditransfer baik itu perintah, data, atau file tidak bisa disadap atau diubah oleh pihak yang tidak berwenang. Salah satu fitur utama SSH adalah penggunaan kunci publik dan kunci pribadi untuk autentikasi, yang memastikan bahwa hanya pengguna yang sah yang bisa mengakses server.
SSH banyak digunakan oleh administrator sistem dan web developer untuk mengelola server secara remote. Misalnya, melalui SSH, kamu bisa login ke server, menjalankan perintah, atau bahkan mentransfer file dengan aman menggunakan protokol seperti SFTP atau SCP. Dengan kemampuannya untuk memberikan akses yang aman dan terkontrol, SSH menjadi alat yang sangat penting dalam dunia IT dan administrasi server.
Apa Saja Fungsi SSH (Secure Shell Protocol)?
Source: Medium
SSH (Secure Shell Protocol) adalah protokol yang penting untuk menjaga keamanan komunikasi dalam jaringan, terutama dalam mengakses server secara remote. SSH memiliki sejumlah fungsi utama yang sangat berguna dalam dunia teknologi informasi dan administrasi server. Berikut adalah empat fungsi utama dari SSH:
1. Akses Remote yang Aman
Fungsi utama SSH adalah untuk memberikan akses remote yang aman ke server atau perangkat lain dalam jaringan. Administrator sistem dan pengembang perangkat lunak sering kali perlu mengakses server jarak jauh untuk mengelola konfigurasi atau menjalankan perintah. Dengan SSH, akses tersebut dilakukan secara aman karena komunikasi antara klien dan server dienkripsi, sehingga data yang ditransfer tidak bisa disadap atau dimodifikasi oleh pihak ketiga yang tidak berwenang. Keamanan ini sangat penting dalam mencegah potensi ancaman dari peretas.
2. Autentikasi Menggunakan Kunci Publik dan Pribadi
SSH juga menyediakan metode autentikasi yang lebih aman menggunakan sistem kunci publik dan kunci pribadi. Saat seseorang mengakses server melalui SSH, sistem akan memverifikasi identitas pengguna dengan mencocokkan kunci pribadi dengan kunci publik yang telah terdaftar di server. Metode ini jauh lebih aman daripada menggunakan kata sandi, karena tidak mudah untuk mendapatkan atau memalsukan kunci pribadi, sehingga meningkatkan tingkat keamanan akses.
3. Transfer File Aman (SFTP dan SCP)
SSH menyediakan protokol tambahan seperti SFTP (SSH File Transfer Protocol) dan SCP (Secure Copy Protocol) yang memungkinkan pengguna untuk mentransfer file antar server dengan aman. Dengan SFTP, file yang dikirim melalui jaringan akan dienkripsi, sehingga tidak ada risiko data dicuri atau dimodifikasi selama proses pengiriman. SCP juga memberikan cara cepat dan aman untuk mentransfer file antar sistem menggunakan SSH. Ini sangat berguna bagi administrator yang sering mengelola data di server remote.
4. Pengelolaan Server secara Efisien
SSH juga memungkinkan pengelolaan server secara efisien dengan memberikan akses penuh untuk menjalankan perintah di server jarak jauh. Dengan SSH, kamu bisa mengelola server dari mana saja, asalkan memiliki koneksi internet. Misalnya, kamu bisa memperbarui perangkat lunak, mengkonfigurasi pengaturan server, memantau log, atau menjalankan skrip otomatis. Semua aktivitas ini dapat dilakukan dengan aman tanpa resiko penyusupan karena SSH memastikan bahwa setiap perintah dan komunikasi terenkripsi dan terlindungi.
Apa Saja Perbedaan SSL dan SSH?
Source: Medium
Meskipun SSL (Secure Socket Layer) dan SSH (Secure Shell Protocol) keduanya digunakan untuk memastikan komunikasi yang aman di internet, keduanya memiliki tujuan, fungsi, dan cara kerja yang berbeda. Mari kita bahas perbedaan utama antara SSL dan SSH untuk memahami lebih jelas kegunaan masing-masing.
1. Tujuan Penggunaan
SSL digunakan untuk mengamankan komunikasi data antara server dan klien, khususnya di situs web. Misalnya, ketika kamu mengunjungi website bisnis dan memasukkan informasi kartu kredit, SSL memastikan bahwa data tersebut tetap aman dan tidak dapat dibaca oleh pihak ketiga. SSL juga mengotentikasi identitas situs, sehingga pengguna tahu bahwa mereka berkomunikasi dengan situs yang sah.
Di sisi lain, SSH digunakan untuk mengamankan akses remote ke server. Admin sistem dan pengembang menggunakan SSH untuk login ke server secara aman, menjalankan perintah, dan mentransfer file tanpa takut disadap. SSH biasanya digunakan untuk pengelolaan server, bukan untuk interaksi antara pengguna dan situs web.
2. Metode Keamanan
SSL mengandalkan enkripsi dan otentikasi untuk menjaga keamanan data yang ditransfer antara browser dan server. Ketika kamu mengunjungi situs web yang menggunakan SSL, komunikasi antara browser dan server terenkripsi, sehingga informasi sensitif seperti kata sandi dan data pribadi aman dari pencurian.
SSH, di sisi lain, menggunakan kunci publik dan kunci pribadi untuk autentikasi. Sistem ini memastikan bahwa hanya pengguna yang memiliki kunci pribadi yang sesuai dengan kunci publik yang terdaftar di server yang dapat mengaksesnya. Metode ini lebih mengutamakan akses aman ke sistem atau server, berbeda dengan SSL yang lebih fokus pada perlindungan komunikasi web.
3. Penggunaan Umum
SSL lebih sering digunakan pada situs web dan aplikasi untuk mengamankan data yang dipertukarkan antara pengguna dan server. Setiap situs web yang menggunakan HTTPS (versi aman dari HTTP) pasti memakai sertifikat SSL untuk mengenkripsi data.
SSH lebih banyak digunakan dalam konteks administrasi server atau akses ke perangkat jaringan. Penggunaannya sangat umum di kalangan administrator sistem untuk mengakses dan mengelola server dari jarak jauh, serta mentransfer file secara aman.
4. Port yang Digunakan
SSL bekerja pada port 443 untuk komunikasi aman melalui HTTPS, sedangkan SSH menggunakan port 22 untuk akses jarak jauh ke server atau perangkat lain secara terenkripsi. Port ini digunakan untuk menjalankan perintah secara remote, transfer file, dan mengelola server.
Butuh Website yang Sudah Dilengkapi SSL?
SSL dan SSH sama-sama berperan dalam keamanan siber, tetapi memiliki fungsi dan penerapan yang berbeda. SSL fokus pada perlindungan data di situs web, memastikan data yang dikirim antara server dan klien terenkripsi dan aman. Di sisi lain, SSH digunakan untuk memberikan akses remote yang aman ke server, mengelola sistem, dan mentransfer file secara terenkripsi.
Jika kamu sedang membangun situs web atau aplikasi, pastikan situs tersebut dilengkapi dengan sertifikat SSL untuk menjamin keamanan transaksi dan data pengguna. Nevaweb menyediakan jasa pembuatan website yang sudah dilengkapi dengan SSL, memastikan situs yang kamu buat aman, terpercaya, dan siap menghadapi ancaman cyber.