Online Advertising

Programmatic Advertising: Definisi, Cara Kerja, & Manfaatnya

Programmatic advertising adalah hal yang tentu sudah tidak asing lagi di dunia digital marketing. Istilah ini mengacu pada metode otomatisasi dalam membeli dan menjual iklan digital di berbagai platform. Melalui teknologi ini, pembelian iklan dilakukan secara otomatis dengan bantuan algoritma dan data dalam waktu nyata (real-time). 

Dalam artikel kali ini, kamu bisa menjelajahi secara mendalam mengenai apa itu programmatic ads beserta dengan jenis, dan strategi efektif untuk menjalankannya. Buat kamu yang penasaran, silakan baca dan pahami setiap ulasan dalam artikel ini!

Pengertian Programmatic Advertising

programmatic advertising adalah

Source: Freepik

Mengutip dari artikel Amazon, programmatic advertising adalah metode otomatisasi dalam membeli dan menjual iklan di platform digital. Lewat teknologi ini, pembelian iklan bisa dilakukan secara otomatis dengan bantuan algoritma dan data dalam waktu yang real-time. 

Dengan kata lain, kamu nggak perlu lagi negosiasi manual dengan publisher atau media untuk membeli atau membuat ruang iklan. Sebaliknya, sistem akan melakukan itu semua secara otomatis, mengoptimalkan biaya dan efektivitas iklan kamu.

Pada praktiknya, programmatic ads mencakup berbagai jenis iklan digital, termasuk display ads, video ads, native ads, dan bahkan iklan di media sosial. Selain itu, konsep dasarnya adalah untuk menargetkan audiens yang tepat dengan pesan yang tepat, pada waktu yang tepat, dan di tempat yang tepat, semuanya secara otomatis.

Cara Kerja Programmatic Advertising

Programmatic advertising adalah salah satu inovasi terbesar dalam dunia digital marketing. Metode ini memungkinkan pengiklan untuk membuat ruang iklan secara otomatis dengan menggunakan teknologi canggih. 

Di balik kemudahan yang ditawarkan, ada mekanisme yang kompleks dan melibatkan berbagai komponen teknologi. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang cara kerja programmatic ads secara keseluruhan:

1. Real-Time Bidding (RTB)

cara kerja programmatic ads

Source: Freepik

Inti dari programmatic ads adalah proses yang disebut Real-Time Bidding (RTB). RTB memungkinkan ruang iklan dibeli dan dijual melalui lelang otomatis yang berlangsung dalam hitungan milidetik. Proses ini dimulai saat seorang pengguna mengunjungi situs web atau aplikasi yang memiliki slot iklan.

Ketika halaman dimuat, terjadi proses lelang instan di latar belakang. Dalam waktu kurang dari satu detik, sistem RTB meninjau data pengguna (seperti lokasi geografis, perilaku browsing, atau minat sebelumnya) dan membandingkannya dengan profil target audiens dari berbagai pengiklan. Pengiklan yang menawarkan harga tertinggi untuk slot iklan tersebut memenangkan lelang, dan iklannya langsung ditampilkan kepada pengguna.

Baca Juga :   Pentingnya Konsistensi Branding dalam Dunia Serba Digital

2. Demand-Side Platform (DSP)

Agar proses RTB bisa berjalan dengan efektif, pengiklan menggunakan Demand-Side Platform (DSP). DSP dalam metode programmatic advertising adalah sebuah alat yang memungkinkan pengiklan untuk membeli inventaris iklan secara otomatis di berbagai platform dan situs web.

Melalui DSP, pengiklan dapat menentukan parameter target mereka, seperti demografi, lokasi, dan perilaku online. DSP juga memungkinkan pengiklan untuk mengelola anggaran, strategi bidding, dan mengoptimalkan kampanye mereka secara real-time. Salah satu kelebihan DSP adalah kemampuannya untuk mengakses ruang iklan dari berbagai sumber melalui satu platform, sehingga memudahkan pengelolaan kampanye secara keseluruhan.

3. Supply-Side Platform (SSP)

Source: Clearcode

Di sisi lain, Supply-Side Platform (SSP) digunakan oleh publisher untuk menjual ruang iklan mereka kepada penawar tertinggi. SSP bekerja dengan cara yang mirip dengan DSP, namun fungsinya adalah untuk mengelola inventaris iklan dari sisi penjual (publisher).

SSP memungkinkan publisher untuk mengoptimalkan pendapatan mereka dengan menjual ruang iklan kepada pengiklan yang paling relevan dan bersedia membayar harga tertinggi. Selain itu, SSP juga membantu publisher untuk mengatur harga minimum (floor price) dan mengontrol big data terkait siapa saja yang bisa menayangkan iklan di situs mereka.

4. Data Management Platform (DMP)

Salah satu komponen penting lainnya dalam programmatic advertising adalah Data Management Platform (DMP). DMP adalah teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data dari berbagai sumber. Data ini bisa berupa informasi demografi, perilaku browsing, riwayat pembelian, dan sebagainya.

Pengiklan menggunakan DMP untuk membuat segmen audiens yang spesifik dan menargetkan iklan mereka dengan lebih akurat. Misalnya, jika kamu ingin menargetkan pengguna yang pernah mengunjungi situs e-commerce tertentu, DMP memungkinkan kamu untuk mengekstrak data tersebut dan menyasar mereka dengan iklan yang relevan. 

5. Eksekusi Iklan

 Eksekusi Iklan

Source: Freepik

Setelah lelang selesai dan iklan dipilih, DSP akan mengirimkan iklan tersebut melalui SSP ke situs web atau aplikasi yang menampilkan iklan. Proses ini berlangsung sangat cepat dan tanpa gangguan bagi pengguna.

Karena iklan ditargetkan berdasarkan data yang telah dianalisis sebelumnya, pengguna biasanya akan melihat iklan yang relevan dengan minat atau perilaku mereka. Misalnya, jika seorang pengguna baru saja mencari produk tertentu, kemungkinan besar mereka akan melihat iklan yang berkaitan dengan produk tersebut ketika menjelajah situs web lain.

Baca Juga :   Apa Itu Kecerdasan Buatan? Berikut Pengertian dan Contohnya

6. Pengukuran dan Optimalisasi

Proses programmatic advertising tidak berakhir setelah iklan ditayangkan. Salah satu keunggulan utama dari teknologi ini adalah kemampuan untuk mengukur data analitik terkait kinerja iklan secara real-time dan membuat penyesuaian yang diperlukan.

Pengiklan dapat menggunakan data dari DSP dan DMP untuk memantau kinerja kampanye mereka, seperti jumlah impresi, klik, konversi, dan ROI. Berdasarkan data ini, pengiklan dapat mengoptimalkan kampanye mereka dengan mengubah strategi bidding, memperbarui target audiens, atau menyesuaikan kreatif iklan. Optimalisasi ini dilakukan terus-menerus untuk memastikan kampanye berjalan seefisien mungkin dan mencapai hasil terbaik.

Manfaat Utama Programmatic Advertising

Programmatic Advertising

Source: Pixabay

Programmatic ads telah menjadi andalan dalam dunia pemasaran digital karena kemampuannya untuk memberikan hasil yang lebih efektif dan efisien. Berikut adalah tiga manfaat utama dari programmatic advertising yang bisa kamu rasakan:

1. Targeting yang Lebih Akurat

Salah satu manfaat terbesar dari programmatic advertising adalah kemampuan untuk menargetkan audiens dengan sangat spesifik. Dengan data seperti demografi, lokasi, perilaku online, dan minat pengguna, kamu bisa menampilkan iklan hanya kepada orang-orang yang paling mungkin tertarik dengan produk atau layanan kamu. 

2. Efisiensi Waktu dan Biaya

Programmatic advertising otomatisasi proses pembelian iklan, yang berarti kamu nggak perlu lagi melakukan negosiasi manual atau perencanaan media yang rumit. Proses ini memungkinkan kamu untuk menghemat waktu dan mengurangi biaya operasional. Selain itu, dengan sistem bidding real-time, kamu hanya akan membayar untuk ruang iklan yang benar-benar berharga, sehingga anggaran iklan bisa digunakan dengan lebih efisien.

3. Pengoptimalan Real-Time

Dengan programmatic ads, kamu bisa memantau dan mengoptimalkan kampanye iklan kamu secara real-time. Ini berarti kamu dapat membuat penyesuaian cepat berdasarkan kinerja kampanye, seperti mengubah strategi bidding, menyesuaikan target audiens, atau memperbarui kreatif iklan. Pengoptimalan ini membantu memastikan bahwa kampanye kamu selalu berjalan dengan seefisien mungkin dan memberikan hasil maksimal.

Jenis-Jenis Programmatic Advertising

Programmatic ads menawarkan berbagai jenis iklan digital yang dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan dan tujuan pemasaran. Berikut adalah beberapa jenis programmatic ads yang populer dan bagaimana mereka dapat digunakan dalam strategi pemasaran kamu:

1. Display Ads

Programmatic Advertising

Source: Hubspot

Display ads adalah bentuk iklan yang paling umum dalam programmatic advertising. Iklan ini muncul di situs web dalam bentuk banner, gambar, atau media lainnya yang biasanya terletak di sisi atau bagian atas halaman web.

  • Bentuk: Bisa berupa banner statis, animasi, atau interaktif.
  • Fungsi: Menargetkan audiens berdasarkan perilaku browsing, demografi, atau minat. Ideal untuk meningkatkan kesadaran merek dan mendorong klik ke situs web kamu.
  • Contoh: Iklan banner yang muncul di situs berita atau blog yang sering kamu kunjungi.
Baca Juga :   12 Perangkat Keras Jaringan Komputer + Fungsinya (Lengkap)

2. Video Ads

Video ads adalah format iklan yang menggunakan video untuk menyampaikan pesan pemasaran. Video ads dapat muncul sebelum (pre-roll), selama (mid-roll), atau setelah (post-roll) video utama yang ditonton pengguna di platform video.

  • Bentuk: Iklan video pendek yang disisipkan dalam konten video utama.
  • Fungsi: Sangat efektif untuk storytelling dan menyampaikan pesan yang lebih mendalam. Cocok untuk membangun brand awareness dan engagement.
  • Contoh: Iklan video yang muncul sebelum video YouTube atau dalam feed media sosial.

3. Native Ads

Source: Hubspot

Native ads dirancang agar tampak seperti konten yang ada di situs web atau aplikasi tempat iklan tersebut muncul. Mereka berusaha untuk menyatu dengan konten utama sehingga tidak terlihat seperti iklan yang mengganggu.

  • Bentuk: Artikel berbayar, postingan media sosial, atau rekomendasi konten.
  • Fungsi: Meningkatkan keterlibatan dengan audiens karena iklan ini terasa lebih relevan dan kurang intrusif. Cocok untuk membangun kredibilitas dan mendorong interaksi.
  • Contoh: Artikel berbayar yang muncul di akhir postingan blog atau dalam feed berita di media sosial.

4. Social Media Ads

Social media ads adalah iklan yang ditempatkan di platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan LinkedIn. Jeni programmatic advertising ini sering kali disesuaikan dengan format dan gaya konten yang umum di masing-masing platform.

  • Bentuk: Iklan gambar, video, carousel, atau stories yang muncul di feed pengguna atau dalam stories.
  • Fungsi: Menargetkan audiens berdasarkan data pengguna sosial, seperti minat, lokasi, dan interaksi sebelumnya. Efektif untuk meningkatkan keterlibatan dan konversi.
  • Contoh: Iklan gambar atau video yang muncul di feed Facebook atau Instagram pengguna.

5. Programmatic Audio Ads

audio programmatic ads

Source: Medium

Programmatic audio ads adalah iklan yang ditayangkan melalui platform streaming musik atau podcast. Format ini memungkinkan iklan audio untuk diintegrasikan dalam alur pengalaman mendengarkan pengguna.

  • Bentuk: Iklan audio yang diputar sebelum atau selama konten audio.
  • Fungsi: Menjangkau audiens saat mereka mendengarkan musik atau podcast, ideal untuk membangun brand awareness dan menciptakan pengalaman yang tidak terlalu visual.
  • Contoh: Iklan audio yang diputar di Spotify atau platform podcast lainnya.

6. Programmatic DOOH (Digital Out-of-Home) Ads

Programmatic DOOH ads adalah iklan digital yang ditayangkan di luar rumah, seperti di billboard digital, stasiun kereta, atau pusat perbelanjaan. Iklan ini menggunakan data dan teknologi programmatic untuk menargetkan lokasi dan waktu tertentu.

  • Bentuk: Billboard digital, layar interaktif di tempat umum.
  • Fungsi: Mencapai audiens di lokasi fisik yang strategis, meningkatkan brand visibility dalam konteks kehidupan sehari-hari.
  • Contoh: Iklan yang ditampilkan di layar billboard digital di pusat kota atau stasiun kereta.

Sudah Paham Apa itu Programmatic Ads?

Dalam dunia digital marketing, programmatic advertising menawarkan cara yang efektif untuk menargetkan audiens dengan tepat, menghemat biaya, dan mengoptimalkan kampanye secara real-time. Untuk memaksimalkan hasil iklan kamu, pastikan website kamu juga optimal. Nevaweb menawarkan jasa pembuatan website yang dapat membantu kamu menciptakan platform digital menarik dan efisien untuk mendukung strategi programmatic!