Di banyak bisnis, competitor analysis adalah sebuah strategi yang sering dianggap “sekadar pelengkap”, padahal justru di situlah letak keunggulan kompetitif nantinya akan dibentuk. Banyak perusahaan merasa sudah mengenal pesaing, namun realitanya insight yang dipakai sering dangkal, sekadar observasi permukaan. Kondisi ini membuat keputusan marketing dan product development berjalan sporadis, tanpa arah berbasis data.
Tekanan pasar makin brutal, customer makin tidak loyal, dan diferensiasi makin tipis. Untuk menutup gap ini, perusahaan perlu analisis pesaing yang terstruktur, terukur, dan relevan dengan dinamika digital. Competitor analysis membantu bisnis membaca pola, memetakan ancaman, serta menemukan peluang tersembunyi yang tidak terlihat oleh pemain lain.
Daftar Isi
Apa itu Competitor Analysis?

Competitor analysis adalah proses menganalisis aktivitas, strategi, performa, dan positioning pesaing untuk memahami kekuatan, kelemahan, serta peluang yang bisa dimanfaatkan perusahaan. Dalam konteks marketing, analisis pesaing mencakup penilaian atas produk, harga, channel distribusi, strategi branding, konten, hingga strategi SEO dan paid ads.
Analisis ini dilakukan secara sistematis agar bisnis tidak membuat keputusan berdasarkan asumsi, tetapi berdasarkan data nyata di lapangan. Dengan competitor analysis yang tepat, perusahaan dapat mengidentifikasi celah pasar, membangun diferensiasi yang relevan, serta menyusun strategi yang lebih kompetitif.
Apa Tujuan dari Competitor Analysis?
Competitor analysis bukan sekadar membandingkan bisnis kamu dengan pesaing. Lebih dari itu, analisis ini berfungsi sebagai fondasi dalam membangun strategi yang efektif dan adaptif terhadap perubahan pasar. Berikut tujuh fungsi utama competitor analysis yang wajib dipahami setiap pemilik bisnis.
1. Memahami Posisi Bisnis di Pasar
Fungsi paling mendasar dari competitor analysis adalah membantu bisnis memahami posisinya di segmentasi pasar. Dengan menganalisis kekuatan dan kelemahan pesaing, kamu bisa melihat sejauh mana produk atau jasa kamu unggul.
Data ini penting untuk menentukan apakah bisnismu tergolong market leader, challenger, follower, atau niche player. Dari sana, strategi bisa diarahkan untuk memperkuat daya saing sesuai posisi tersebut.
2. Mengidentifikasi Peluang Pasar
Analisis pesaing juga berguna untuk menemukan celah yang belum dimanfaatkan kompetitor. Misalnya, pesaing besar mungkin mengabaikan segmen pelanggan tertentu atau kurang fokus pada layanan purna jual. Dari insight ini, kamu bisa menciptakan nilai tambah yang relevan dengan kebutuhan konsumen dan memenangkan hati mereka melalui diferensiasi yang tepat sasaran.
3. Mengetahui Kelemahan Kompetitor
Setiap bisnis punya titik lemah. Melalui competitor analysis, kamu bisa mengenali area di mana pesaing gagal memenuhi ekspektasi pelanggan—baik dalam hal harga, kualitas, pengalaman pengguna, maupun komunikasi merek. Informasi ini bisa digunakan untuk mengembangkan strategi serangan balik yang elegan, seperti memperkuat customer support atau menghadirkan fitur yang belum dimiliki pesaing.
4. Meningkatkan Efektivitas Strategi Pemasaran
Dengan mengetahui bagaimana pesaing memasarkan produknya, mulai dari platform digital, keyword SEO, hingga brand guidelines konten kamu bisa menyesuaikan strategi promosi agar lebih relevan. Selain itu, analisis ini juga membantu mengukur performa kampanye sendiri, apakah sudah kompetitif atau justru tertinggal. Hasilnya, anggaran marketing dapat digunakan lebih efisien dan tepat sasaran.
5. Menyusun Strategi Penetapan Harga yang Kompetitif
Harga menjadi salah satu faktor paling sensitif dalam persaingan bisnis. Competitor analysis adalah strategi yang membantu kamu memahami struktur harga di industri, termasuk strategi diskon atau bundling yang digunakan pesaing. Dengan data ini, kamu dapat menyesuaikan harga tanpa harus terjebak perang harga, sekaligus mempertahankan margin keuntungan yang sehat.
6. Meningkatkan Inovasi Produk dan Layanan
Melalui analisis pesaing, kamu dapat melihat tren inovasi di pasar. Misalnya, bagaimana pesaing mengembangkan fitur baru, meningkatkan pengalaman pengguna, atau mengadopsi teknologi tertentu. Insight ini bisa menjadi inspirasi untuk melakukan inovasi yang lebih relevan dengan kebutuhan konsumen tanpa harus meniru sepenuhnya.
7. Mengoptimalkan Pengambilan Keputusan Bisnis
Fungsi terakhir competitor analysis adalah membantu pengambilan keputusan berbasis data. Dengan laporan analisis yang komprehensif, manajemen dapat memutuskan langkah bisnis berikutnya dengan keyakinan lebih tinggi, baik itu ekspansi pasar, rebranding, maupun pengembangan produk baru. Dalam jangka panjang, strategi berbasis data seperti ini membuat bisnis lebih tahan terhadap fluktuasi pasar dan perubahan tren.
Komponen Penting dalam Competitor Analysis
Berikut adalah komponen utama yang perlu dianalisis agar competitor analysis lebih akurat:
- Analisis produk dan unique value: Pahami fitur, kualitas, serta keunggulan unik pesaing.
- Analisis pricing strategy: Bandingkan struktur harga, promo, dan strategi bundling mereka.
- Analisis channel marketing: Teliti performa SEO, media sosial, iklan berbayar, dan email marketing.
- Analisis customer experience: Evaluasi pengalaman pelanggan dari website hingga layanan purna jual.
- Analisis SWOT: Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama pesaing.
- Analisis konten dan komunikasi brand: Lihat konsistensi pesan dan gaya komunikasi mereka.
- Analisis teknologi: Pelajari tools dan sistem yang digunakan untuk mendukung bisnis.
- Analisis reputasi online: Amati review, rating, dan social proof pelanggan di berbagai platform.
Contoh Competitor Analysis (Lengkap & Praktis)

Competitor analysis menjadi jauh lebih mudah dipahami ketika disajikan secara konkret. Berikut adalah beberapa contoh yang bisa kamu jadikan acuan dalam menyusun analisis pesaing untuk berbagai konteks bisnis.
1. Contoh Competitor Analysis dalam Bentuk Tabel
| Aspek | Brand A | Brand B | Brand C | Insight |
| Produk & Fitur | Fitur lengkap, UI modern | Harga lebih murah, tapi fitur terbatas | Fitur standar | Fokus inovasi UX dan fitur unik |
| Strategi Harga | Premium pricing | Diskon rutin | Harga menengah | Uji strategi bundling atau trial gratis |
| Channel Marketing | Strategi SEO, Ads, Email | Sosial media kuat | Marketplace dominan | Perkuat SEO + kampanye edukatif |
| Customer Experience | Layanan cepat | Respons lambat | Chatbot aktif | Perluas layanan 24 jam |
| Konten & Brand Voice | Profesional & edukatif | Fun & santai | Formal & kaku | Gunakan tone yang engaging |
| Reputasi Online | Rating tinggi | Banyak ulasan negatif | Netral | Fokus menjaga ulasan positif |
Tabel competitor analysis seperti ini adalah salah satu contoh yang bisa membantu kamu membandingkan pesaing secara objektif dan menentukan keunggulan kompetitif bisnismu.
2. Contoh SWOT Berdasarkan Industri
Industri SaaS (Software as a Service)
- Strengths: Skalabilitas tinggi, recurring revenue
- Weaknesses: Biaya server besar, churn rate tinggi
- Opportunities: Permintaan global meningkat
- Threats: Kompetisi ketat dari penyedia besar
Industri F&B (Makanan & Minuman)
- Strengths: Produk mudah diterima pasar
- Weaknesses: Margin tipis, biaya distribusi tinggi
- Opportunities: Tren makanan sehat dan lokal
- Threats: Kenaikan bahan baku dan perubahan selera konsumen
SWOT membantu memetakan posisi kompetitor dalam konteks industrinya, sehingga kamu bisa menentukan strategi serangan atau pertahanan yang lebih akurat.
3. Contoh Benchmark Performa Digital
| Parameter | Brand A | Brand B | Brand C | Catatan |
| Domain Authority | 75 | 63 | 58 | Fokus pada backlink berkualitas |
| Organic Traffic | 120K/bulan | 85K/bulan | 40K/bulan | Optimalkan konten blog |
| Keyword Ranking | 1.200 kata kunci | 800 kata kunci | 300 kata kunci | Riset keyword baru |
| Sosial Media Engagement | Tinggi di Instagram | Kuat di LinkedIn | Lemah di semua kanal | Tentukan prioritas channel utama |
Benchmark digital ini penting untuk memahami performa online pesaing dan area yang perlu ditingkatkan.
4. Contoh Analisis Pesaing untuk Bisnis Jasa
Untuk bisnis jasa seperti desain web, konsultan, atau digital agency berikut adalah contoh competitor analysis yang bisa kamu tiru:
- Amati layanan utama, harga, dan model kerja (retainer, project-based).
- Evaluasi portofolio serta testimoni klien.
- Analisis strategi lead generation, misalnya SEO, LinkedIn, atau webinar.
- Perhatikan tools operasional seperti CRM atau project management software yang mereka gunakan.
Insight dari sini bisa membantu kamu menawarkan value lebih baik atau memperbaiki proses internal.
5. Contoh Analisis Pesaing untuk Ecommerce
Untuk e-commerce atau bisnis online, fokuskan pada aspek berikut:
- Produk & kategori unggulan: Apa yang paling laku di toko pesaing.
- Harga & promo: Strategi diskon, cashback, dan bundling.
- UX & checkout flow: Seberapa mudah pelanggan menyelesaikan transaksi.
- Strategi digital marketing: SEO produk, ads retargeting, dan email automation.
- Review pelanggan: Identifikasi masalah umum yang bisa kamu perbaiki di bisnismu.
Cara Membuat Competitor Analysis Secara Profesional

Membuat competitor analysis yang benar tidak cukup hanya “mengintip” strategi pesaing. Dibutuhkan pendekatan sistematis, data yang kredibel, serta analisis mendalam agar hasilnya bisa menjadi dasar pengambilan keputusan strategis. Berikut langkah-langkah profesional yang bisa kamu ikuti:
1. Tentukan Tujuan dan Scope Analisis
Langkah pertama untuk membuat competitor analysis adalah menetapkan tujuan utama dari analisis. Apakah untuk menyusun strategi pemasaran baru, memperbaiki positioning produk, atau mengevaluasi kinerja digital? Dengan tujuan yang jelas, ruang lingkup analisis bisa difokuskan pada metrik paling relevan, sehingga prosesnya efisien dan hasilnya terarah.
2. Identifikasi Daftar Kompetitor
Tentukan siapa saja pesaing yang akan dianalisis berdasarkan kategori tertentu—misalnya market share, target audiens, atau segmen harga. Bedakan antara pesaing langsung (produk atau jasa serupa) dan pesaing tidak langsung (alternatif substitusi). Dengan klasifikasi ini, kamu bisa memahami dinamika pasar dari berbagai sudut.
3. Kumpulkan Data yang Valid (Manual + Tools)
Gunakan kombinasi riset manual dan bantuan teknologi agar data kredibel. Sumber data yang bisa dipakai untuk membuat competitor analysis adalah:
- Data publik & laporan industri: Seperti Statista, SimilarWeb, atau DataReportal.
- Website pesaing: Amati struktur, UX, dan pesan komunikasinya.
- Media sosial & review platform: Untuk menilai reputasi serta engagement pelanggan.
- Tools analitik digital: Seperti SEMrush, Ahrefs, dan SpyFu untuk data SEO dan trafik.
- Survei atau feedback pelanggan: Untuk memahami persepsi pasar terhadap pesaing.
4. Analisis Data Kuantitatif dan Kualitatif
Data kuantitatif mencakup angka yang bisa diukur seperti trafik website, konversi, dan harga rata-rata. Sementara data kualitatif menyentuh persepsi pelanggan, pengalaman pengguna, hingga citra merek. Gabungkan keduanya agar hasil analisis tidak hanya akurat di angka, tapi juga relevan dengan realitas pasar.
5. Susun Benchmark Terukur
Buat tabel analisis atau matriks perbandingan antara bisnismu dan kompetitor. Gunakan parameter terukur seperti:
- Pricing: Strategi harga dan promo.
- Fitur produk: Keunggulan atau kekurangan utama.
- UX/UI: Kualitas navigasi dan desain website.
- Content: Konsistensi dan nilai edukatif konten brand.
Benchmark ini akan menjadi dasar untuk menilai posisi kompetitif secara objektif.
6. Identifikasi Gap dan Insight Strategis
Setelah data dianalisis, temukan gap antara apa yang sudah dilakukan bisnismu dan keunggulan pesaing. Dari gap ini biasanya muncul insight penting—misalnya peluang memperkuat brand voice, mempercepat loading website, atau meningkatkan retensi pelanggan. Insight tersebut menjadi dasar untuk menyusun strategi diferensiasi yang konkret.
7. Rancang Action Plan yang Bisa Dieksekusi
Tahap terakhir dari competitor analysis adalah menerjemahkan insight menjadi rencana aksi nyata. Buat action plan dengan prioritas jangka pendek dan panjang, lengkap dengan metrik evaluasi seperti peningkatan trafik, konversi, atau engagement. Dokumentasikan hasil competitor analysis secara rutin (setidaknya setiap 6–12 bulan) agar strategi bisnis selalu relevan dengan perubahan pasar.
Kesimpulan
Competitor analysis membantu kamu memahami posisi bisnismu di pasar, menemukan celah strategi, dan memaksimalkan potensi pertumbuhan. Dengan menganalisis kekuatan dan kelemahan pesaing, kamu bisa menciptakan strategi pemasaran dan branding yang lebih unggul.
Tapi, semua itu akan sulit tercapai tanpa pondasi digital yang kuat, yaitu website profesional. Di sinilah Nevaweb hadir untuk bantu kamu. Melalui jasa pembuatan website profesional, Nevaweb membantu bisnis tampil lebih kredibel, mudah ditemukan di mesin pencari, dan siap bersaing secara digital. Jadi, sebelum melangkah lebih jauh dalam strategi kompetitif, pastikan website bisnismu sudah optimal bersama Nevaweb.




