Content Pillar Jenis, Contoh, dan Cara Membuatnya

Content Pillar: Jenis, Contoh, dan Cara Membuatnya (Lengkap)

Konten marketing yang baik nggak cuma soal posting rutin di media sosial, tapi juga harus memperhatikan bagaimana kamu menyusun konten yang konsisten dan relevan. Untuk melakukan hal tersebut kamu butuh yang namanya content pillar. Content pillar adalah kerangka rancangan konten yang saling terhubung, sejalan dengan identitas brand. 

Bukan cuma membantu kamu menghemat waktu, tapi juga memastikan bahwa semua kontenmu punya arah dan tujuan yang jelas. Di artikel ini, kamu akan belajar mulai dari definisinya, fungsi pentingnya, jenis dan contohnya, sampai langkah-langkah membuatnya sendiri. Yuk, kita kupas tuntas semuanya!

Apa itu Content Pillar?

Content pillar adalah tema atau topik utama yang menjadi dasar dari berbagai konten turunan (cluster) dalam strategi digital marketing. Bayangkan content pillar sebagai “pilar pondasi” dari sebuah bangunan—ia menopang keseluruhan struktur konten yang akan kamu buat. Topik besar ini kemudian dipecah menjadi subtopik atau konten kecil seperti artikel blog, postingan Instagram, video YouTube, hingga podcast.

Misalnya, jika kamu punya bisnis skincare, salah satu content pillar kamu bisa jadi “perawatan kulit berminyak”. Dari situ, kamu bisa bikin konten turunan seperti: “5 rekomendasi toner untuk kulit berminyak”, “kenapa kulit berminyak tetap butuh pelembab?”, atau “review produk lokal untuk kulit berminyak”.

Dalam praktiknya, content pillar bisa membantu kamu menciptakan konten yang lebih terstruktur, SEO-friendly, dan membentuk citra brand yang kuat di mata audiens. Ini adalah dasar penting dalam strategi content marketing berbasis inbound.

Apa Fungsi dari Content Pillar?

Agar lebih paham, berikut adalah beberapa fungsi utama dari content pillar:

Baca Juga :   Strategi Promosi dengan Iklan Media Sosial supaya Maksimal

1. Meningkatkan Konsistensi Konten

Dengan content pillar, kamu punya arahan yang jelas untuk membuat konten secara konsisten. Kamu nggak perlu bingung tiap kali mau posting karena sudah tahu apa tema besarnya.

2. Memperkuat Brand Identity

Saat kontenmu fokus pada topik tertentu, audiens akan lebih mudah mengenali niche atau bidang yang kamu kuasai. Ini bagus banget buat membangun brand identity dan untuk meningkatkan kepercayaan publik.

3. Memudahkan Perencanaan Editorial

Content pillar adalah acuan utama dalam membuat editorial calendar. Kamu bisa menyusun berbagai ide konten dalam satu tema, lalu menyebarkannya secara periodik tanpa kehilangan arah.

4. Meningkatkan SEO

Dalam strategi SEO, struktur konten sangat penting. Dengan menggunakan content pillar dan cluster (konten turunan yang terhubung dengan satu pilar), kamu bisa menciptakan struktur tautan internal yang rapi dan mudah dirayapi oleh Google. Ini membantu meningkatkan peringkat kontenmu di hasil pencarian.

5. Memberi Nilai Lebih ke Audiens

Content pillar membuat kamu fokus mendalami satu topik secara menyeluruh. Hal ini membantu audiens mendapatkan informasi lengkap dan bermanfaat dari berbagai sudut pandang.

6. Menghemat Waktu dan Energi

Bayangkan punya 3 pilar utama, masing-masing bisa menghasilkan 10-15 konten turunan. Artinya, kamu sudah punya rencana konten untuk berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan ke depan tanpa harus brainstorming dari nol setiap kali.

7. Lebih Mudah Menganalisis Performa Konten

Karena kontenmu terstruktur, kamu bisa lebih mudah melihat pilar mana yang paling banyak menyumbang engagement atau traffic. Ini sangat membantu dalam evaluasi dan perencanaan konten berikutnya.

Apa Saja Jenis dan Contoh Content Pillar?

Kalau kamu sedang merancang strategi content marketing, memahami jenis dan contoh content pillar adalah langkah penting yang nggak boleh dilewatkan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, content pillar adalah topik inti yang menjadi fondasi untuk membuat konten-konten turunan yang lebih spesifik. Nah, agar strategi kamu makin kuat, yuk kenali berbagai jenis content pillar beserta contohnya.

1. Educational Pillar (Pilar Edukasi)

Educational content pillar bertujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan, dan solusi yang relevan dengan masalah audiens. Konten jenis ini sangat cocok untuk membangun kepercayaan dan menunjukkan bahwa brand kamu punya otoritas dalam bidang tersebut.

Contoh content pillar edukasi di Instagram dan blog:

  • Untuk brand skincare: “Perbedaan AHA, BHA, dan PHA dalam Produk Exfoliating”
  • Untuk agensi digital marketing: “Cara Mengoptimasi SEO On-Page untuk Website Bisnis”
  • Untuk bisnis kuliner: “Tips Menjaga Kualitas Makanan saat Pengiriman Online”
Baca Juga :   Creative Thinking: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Kenapa jenis ini penting? Karena konten edukatif membuktikan bahwa kamu paham masalah audiens dan bisa memberikan jawaban atas keresahan mereka.

2. Inspirational Pillar (Pilar Inspiratif)

Jenis content pillar ini dirancang untuk menyentuh sisi emosional audiens. Isinya bisa berupa kisah sukses, studi kasus, testimoni pelanggan, atau kutipan motivasi.

Contohnya:

  • “Dari Hobi Jadi Bisnis: Kisah Ibu Rumah Tangga yang Sukses Jualan Kue Online”
  • “Bagaimana Pebisnis Muda Ini Meningkatkan Penjualan 3x Lipat dalam 6 Bulan”
  • “Kata-kata Motivasi untuk Freelancer yang Lagi Burnout”

Konten inspiratif bikin bisnis online kamu terasa lebih dekat secara emosional. Cocok banget untuk membangun koneksi yang mendalam dengan audiens.

3. Promotional Pillar (Pilar Promosi)

Promotional pillar adalah jenis konten yang berfokus pada penawaran produk, layanan, atau campaign marketing kamu. Meski terdengar “jualan banget”, kamu tetap bisa membungkusnya dengan cara yang menarik dan nggak terlalu hard selling.

Contoh content pillar promosi di Instagram dan blog:

  • “Launching Produk Baru! Sabun Muka Charcoal untuk Kulit Berminyak”
  • “Diskon Hosting Website 50% dari Nevaweb, Cuma Sampai Akhir Bulan!”
  • “7 Alasan Kenapa Kamu Harus Pakai Jasa Desain Logo Kami”

Pastikan konten promosi tetap punya value, misalnya dengan menggabungkannya dengan tips atau storytelling agar lebih engaging.

4. Entertaining Pillar (Pilar Hiburan)

Brand yang asik adalah brand yang tahu cara bikin audiensnya senyum. Nah, content pillar yang satu ini bertujuan untuk menghibur. Bentuknya bisa meme, konten relatable, games, kuis, atau bahkan fun fact.

Contohnya:

  • “Tipe-Tipe Pelanggan Saat Beli di Marketplace (Relate Abis!)”
  • “Quiz: Strategi Marketing Kamu Lebih Cocok Jadi SEO atau Ads?”
  • “5 Meme Kocak tentang Ngoding yang Bikin Developer Senyum Tipis”

Karena konten hiburan bikin interaksi meningkat, terutama di media sosial. Engagement rate naik = algoritma makin sayang.

5. Conversational Pillar (Pilar Interaktif)

Ini adalah jenis content pillar yang mendorong audiens buat berinteraksi langsung. Bisa lewat polling, Q&A, komentar terbuka, atau tantangan (challenge). Tujuannya untuk menciptakan dialog dua arah dan membangun komunitas.

Contoh:

  • “Kamu lebih suka kerja pagi atau malam? Vote di sini!”
  • “Share dong, tools desain gratis favorit kamu apa aja?”
  • “Challenge: Bikin desain poster dalam waktu 15 menit, tag kami ya!”

Konten pilar jenis ini bisa jadi sumber insight langsung dari audiens, dan mereka juga merasa lebih dihargai karena dilibatkan.

Baca Juga :   Wix Vs WordPress: Review Perbandingan Fitur Hingga Harga

6. Behind the Scene Pillar (Pilar di Balik Layar)

Jenis konten ini bersifat transparan, menunjukkan bagaimana tim kamu bekerja, proses produksi, atau bahkan kegagalan yang pernah terjadi. Tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan lewat cerita asli.

Contoh content pillar behind the scene:

  • “Proses Pembuatan Produk X dari Nol Sampai Siap Kirim”
  • “Keseharian Tim Sosial Media Kami Saat Lagi Nyiapin Campaign”
  • “Cerita Gagal: Saat Server Kami Down, dan Apa yang Kami Pelajari”

Konten ini memperkuat humanisasi brand. Audiens merasa lebih dekat karena mereka tahu siapa orang di balik brand tersebut.

7. Kombinasi Content Pillar = Strategi Lengkap

Kamu nggak perlu memilih satu jenis aja. Strategi content pillar yang efektif biasanya adalah kombinasi dari berbagai jenis di atas. Contohnya:

Contoh content pillar untuk brand digital marketing:

  • Edukasi: “Cara Riset Keyword untuk Blog”
  • Inspiratif: “Klien Kami Naik Traffic 400%”
  • Promo: “Diskon Jasa SEO Sampai 40%”
  • Hiburan: “Meme: Hidup Seorang Content Writer”
  • Interaktif: “Polling: Apa Tantangan Terberat Jadi Social Media Admin?”

Dengan begitu, konten kamu terasa lengkap dan mampu menjangkau berbagai tipe audiens, dari yang butuh ilmu, butuh hiburan, sampai yang siap beli produk.

Bagaimana Cara Membuat Content Pillar?

1. Tentukan Tujuan Kontenmu

Apa yang ingin kamu capai? Meningkatkan traffic? Menjual produk? Atau membangun awareness? Tujuan ini akan menentukan arah pilar yang akan kamu buat.

2. Kenali Audiens Kamu

Gunakan data demografi dan psikografis. Cari tahu apa yang mereka cari, masalah yang mereka hadapi, dan solusi apa yang bisa kamu tawarkan melalui konten.

3. Tentukan 3–5 Pilar Utama

Pilih 3–5 topik besar yang relevan dengan bisnismu dan audiens. Misalnya untuk bisnis digital agency:

4. Breakdown Menjadi Konten Turunan

Dari setiap pilar, buat 5–10 ide konten turunan. Gunakan teknik content clustering dan pastikan setiap konten saling terhubung dengan internal link.

5. Gunakan Tools untuk Riset Keyword

Pakai Google Keyword Planner, Ubersuggest, atau SEMrush untuk riset keyword terkait pilar yang kamu buat. Ini penting agar kontenmu SEO-friendly dan bisa ditemukan di Google.

6. Buat Kalender Editorial

Susun rencana kapan dan di mana kamu akan mempublikasikan konten tersebut (blog, IG, TikTok, dsb). Ini akan membantu kamu menjaga konsistensi dan efisiensi waktu.

7. Pantau dan Evaluasi

Gunakan analytics tools (Google Analytics, Meta Insights, dsb) untuk menilai performa setiap konten dan pilar. Evaluasi ini penting untuk terus mengembangkan strategi kontenmu ke arah yang lebih baik.



Sudah Paham Apa Saja Jenis & Contoh Content Pillar?

Content pillar adalah fondasi penting untuk strategi konten yang solid, konsisten, dan hasilnya bisa terukur. Dengan menggabungkan jenis konten edukatif, inspiratif, promosi, hingga hiburan, kamu bisa menjangkau audiens lebih luas tanpa kehilangan arah. Dari sisi SEO pun, content pillar membantu kamu membangun struktur yang kuat dan mudah dirayapi mesin pencari.

Nah, supaya strategi konten kamu makin lengkap dan terpercaya, kamu juga perlu website profesional sebagai “rumah utama” semua kontenmu. Jangan khawatir, Nevaweb hadir untuk bantu kamu bikin website yang SEO-ready, cepat, dan terlihat profesional. Yuk, mulai langkah pertamamu bangun identitas digital yang kuat bersama jasa pembuatan website dari Nevaweb!