Value Proposition_ Definisi, Manfaat, Contoh, & Cara Membuatnya

Value Proposition: Definisi, Manfaat, Contoh, & Cara Membuatnya

Kamu pasti pernah membaca keunggulan dari suatu produk/jasa sebelum memutuskan order. Nah, keunggulan tersebut adalah janji yang ditawarkan oleh sebuah bisnis ke konsumennya, atau dalam istilah marketing disebut dengan “value proposition”. Value di sini bukan sekadar slogan, melainkan fondasi untuk komunikasi dan strategi bisnis.

Lewat value proposition yang kuat, bisnis bisa menyampaikan pesan terkait keunggulan produk/jasa kepada audiens dengan tepat sasaran. Kalau kamu ingin mengetahui lebih detail tentang apa itu value proposition dan cara membuatnya, Nevaweb telah merangkum materi tersebut di artikel ini. Langsung saja, yuk kita masuk ke pembahasannya..

Apa itu Value Proposition?

value proposition adalah

Value proposition adalah pernyataan terkait keunggulan atau manfaat utama yang akan pelanggan dapatkan dari suatu produk/jasa. Pada Praktiknya, value proposition harus mampu menjawab tiga pertanyaan utama yang menjadi keresahan konsumen:

  1. Masalah apa yang dapat diselesaikan oleh produk/jasa bisnis kamu?
  2. Nilai apa yang ditawarkan oleh produk/jasa tersebut?
  3. Apa yang membedakan produk/jasa bisnis kamu dari kompetitor?

Untuk menjawab 3 pertanyaan tersebut, kamu harus menyampaikannya secara singkat dan spesifik. Secara umum, value proposition biasanya ditulis dalam format kalimat atau paragraf singkat. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa lihat contoh value proposition berikut ini:

“10+ tahun pengalaman dalam membantu usaha kecil meningkatkan penjualan online melalui website profesional dan SEO-friendly dalam waktu 7 hari.”

Value proposition bukan sekadar tagline kreatif, tapi merupakan fondasi strategi marketing dan brand positioning. Dari pernyataan ini, bisnis bisa membangun fondasi komunikasi di website, pitch sales, social media, iklan, dan seluruh marketing plan.

Dalam bisnis, value ini mencakup aspek emosional (kepercayaan, kenyamanan), rasional (harga, kualitas), dan fungsi (fitur produk). Intinya, value proposition yang kuat bisa jadi landasan keyakinan pelanggan sebelum mereka memutuskan membeli. 

Manfaat Value Proposition bagi Bisnis

Businessman,Using,Virtual,Interface,Sees,Inscription:,Value,Proposition.,Concept,Of

Tanpa value proposition yang jelas, produk/jasa akan tenggelam di tengah lautan kompetitor. Di era digital marketing, punya value proposition yang kuat bisa jadi pembeda antara bisnis yang bertahan dan yang tumbang di tengah jalan. Nah, apa aja sih sebenarnya manfaat value proposition bagi bisnis? Berikut ini beberapa poin krusial yang harus kamu tahu:

Baca Juga :   Apa itu Revenue? Definisi, Jenis, & Cara Menghitungnya (Lengkap)

1. Menarik Perhatian dan Membangun Ketertarikan

Value proposition yang disusun dengan tepat bisa langsung menarik perhatian target pasar. Di tengah banyaknya iklan dan pesan promosi, konsumen hanya akan menoleh pada pesan yang terasa “relevan” dan “menguntungkan” buat mereka. Di sinilah value proposition bekerja—menyampaikan dengan jelas “mengapa produkmu layak dilirik”.

2. Meningkatkan Konversi

Landing page yang memiliki value proposition kuat cenderung menghasilkan konversi lebih tinggi. Kenapa? Karena audiens langsung paham apa yang mereka dapatkan. Mereka nggak perlu menggali informasi terlalu dalam. 

Ini bisa mempercepat proses pengambilan keputusan, baik itu mengisi form, membeli produk, atau mencoba layanan gratis. Apalagi kalau value proposition-nya fokus ke pain points yang spesifik. Contohnya: “Kaos running sporty bahan cotton combed 24s, nyaman buat olahraga cocok untuk gaya”

3. Membedakan Diri dari Kompetitor

Persaingan bisnis semakin brutal, bahkan di pasar yang niche. Value proposition adalah senjata utama buat membedakan bisnismu dari kompetitor. Dengan mengkomunikasikan keunggulan unik (unique selling points), kamu bisa menunjukkan bahwa brand-mu bukan sekadar “sama kayak yang lain”.

Misalnya, dua brand jualan kopi kemasan. Tapi yang satu punya value proposition: “Kopi lokal yang fair-trade dan dikemas ramah lingkungan.” Nah, ini jelas bisa menarik perhatian pasar yang peduli pada sustainability.

4. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Value proposition bukan hanya buat menarik pelanggan baru, tapi juga menjaga loyalitas pelanggan lama. Ketika apa yang kamu janjikan telah dipenuhi, pelanggan akan merasa puas dan percaya dengan bisnismu.

Nah, rasa percaya inilah yang jadi pondasi loyalitas jangka panjang. Konsistensi antara value proposition dan customer experience juga jadi faktor penting. Kalau kamu bilang “pelayanan cepat 24 jam”, tapi CS lambat bales, pelanggan bakal kecewa dan berpaling.

5. Menjadi Panduan Strategi Bisnis

Value proposition bisa kamu pakai sebagai kompas untuk semua keputusan bisnis—mulai dari marketing, pengembangan produk, sampai customer service. Dengan landasan yang jelas soal siapa target market dan apa kebutuhan mereka, kamu bisa menyusun strategi branding yang lebih terarah dan efektif.

Baca Juga :   Apa Itu Email Bisnis dan Mengapa Penting untuk Profesional dan UMKM

Misalnya, kalau value proposition kamu adalah “Agency Digital Marketing Profesional”, maka semua fitur, konten, dan komunikasi brand harus dirancang untuk segmen tersebut. Nggak perlu ngoyo bikin fitur enterprise-grade kalau targetmu bukan perusahaan besar.

6. Memperkuat Brand Positioning

Value proposition yang kuat akan membentuk persepsi konsumen tentang brand-mu. Mereka akan tahu identitas brand kamu, kamu ahli di bidang apa, cocok untuk siapa, dan kenapa harus memilih kamu. Ini penting untuk membangun positioning jangka panjang dan mengamankan tempat di benak pelanggan.

Brand seperti Gojek misalnya, punya value proposition yang simpel tapi kuat: “Satu aplikasi untuk semua kebutuhan harian.” Ini membantu mereka memperluas layanan tanpa kehilangan arah brand-nya.

Contoh Value Proposition dari Berbagai Brand Besar

Supaya kamu lebih memahaminya,berikut adalah beberapa contoh value proposition dari berbagai jenis bisnis:

  • eCommerce (Shopee):
    “Gratis ongkir, banyak cashback, dan belanja hemat setiap hari.”
    ➤ Menawarkan kemudahan transaksi dan keuntungan finansial untuk menarik pembeli online.
  • SaaS (Spotify):
    “Dengarkan jutaan lagu bebas iklan, online dan offline.”
    ➤ Menyediakan pengalaman musik premium tanpa gangguan untuk pengguna yang aktif.
  • F&B (McDonald’s):
    “Cepat saji, rasa konsisten, dan mudah ditemukan di mana saja.”
    ➤ Menjamin kenyamanan dan kecepatan untuk konsumen yang terburu-buru.
  • EdTech (Ruangguru):
    “Bimbel online dengan pengajar terbaik dan materi lengkap sesuai kurikulum.”
    ➤ Memberikan solusi belajar fleksibel untuk pelajar di seluruh Indonesia.
  • Fashion Retail (Zalora):
    “Ribuan brand fashion asli, mudah ditukar, dan promo eksklusif tiap minggu.”
    ➤ Menyasar kenyamanan dan keamanan berbelanja fashion secara online.

Cara Membuat Value Proposition Bisnis yang Efektif

cara membuat value proposition

Tanpa value proposition yang kuat, produk atau jasa kamu bisa kalah bersaing—meskipun kualitasnya bagus. Berikut ini langkah-langkah strategis untuk membuat value proposition bisnis yang benar-benar powerful:

1. Pahami Siapa Target Pelanggan

Sebelum kamu bisa menawarkan sesuatu yang berharga, kamu harus tahu siapa yang akan menerimanya. Gali dulu insight tentang target pelanggan, misalnya:

  • Siapa mereka? (demografi, pekerjaan, lokasi)
  • Masalah atau kebutuhan apa yang mereka alami?
  • Apa hal yang mereka anggap penting atau mempengaruhi keputusan membeli?

Kamu bisa pakai tools seperti Google Trends, Keyword Planner, atau bahkan survei langsung ke calon pelanggan buat dapetin data yang akurat. Semakin spesifik kamu mengenali target pasar, semakin tajam juga value proposition yang kamu buat.

2. Identifikasi Masalah Utama yang Mereka Hadapi

Cara membuat value proposition yang perlu kamu lakukan berikutnya adalah melakukan identifikasi masalah. Setelah kamu tahu siapa targetnya, fokus ke satu atau dua masalah utama mereka yang relevan dengan produk atau layanan kamu. Masalah ini harus nyata, penting, dan sering mereka alami. Contoh identifikasinya antara lain:

  • Pekerja perantau di kota besar yang sulit menemukan tempat laundry terdekat.
  • Pebisnis UMKM kesulitan mengelola keuangan manual.
  • Orang tua sibuk yang kesulitan mencari makanan sehat untuk anak.
Baca Juga :   Apa itu Reputasi? Fungsi, Indikator, & Cara Meningkatkannya

Dengan memahami “pain points” ini, kamu bisa membentuk value proposition yang solutif, bukan cuma deskriptif.

3. Tentukan Solusi Unik dari Bisnismu

Di sinilah kamu perlu menjelaskan apa solusi yang kamu tawarkan, dan apa yang bikin solusi itu beda dari kompetitor. Jangan cuma bilang “layanan cepat” atau “harga terjangkau”—semua bisnis bisa ngomong itu. Coba gali lebih dalam ke sisi unik dari produk/jasa kamu, misalnya:

  • Teknologi khusus yang nggak dimiliki kompetitor.
  • Pendekatan personalisasi layanan.
  • Kualitas premium dengan harga middle-market.
  • Fitur eksklusif yang mempermudah hidup pelanggan.

Gunakan hasil riset kompetitor untuk tahu apa yang belum mereka berikan, lalu posisikan bisnismu di titik tersebut.

4. Bangun Pernyataan Value Proposition yang Ringkas dan Jelas

Setelah kamu punya semua bahan di atas, langkah berikutnya adalah menyusun value proposition dalam satu pernyataan yang:

  • Spesifik: Sebutkan langsung nilai atau manfaat utamanya.
  • Jelas: Hindari jargon teknis atau kalimat berputar-putar.
  • Mudah diingat: Gunakan bahasa yang sederhana tapi kuat.

Berikut struktur umum yang bisa kamu pakai untuk membuat value proposition:

“[Produk/Jasa] kami membantu [target pelanggan] yang mengalami [masalah] dengan menawarkan [solusi unik] yang [manfaat utama].”

5. Uji dan Validasi ke Target Pasar

Value proposition itu bukan klaim sepihak. Validasi dulu ke audiens, apakah mereka merasa “tertarik” atau “terjawab” dengan pernyataanmu? Caranya bisa lewat:

  • A/B testing di landing page atau ads.
  • Survei cepat ke pelanggan lama dan baru.
  • Observasi metrik seperti bounce rate, conversion rate, dan CTR.

Kalau hasilnya belum sesuai, revisi dan tajamkan lagi pesannya. Ini proses iteratif yang terus berkembang seiring kebutuhan pelanggan dan kondisi pasar berubah.



Kesimpulan

Value proposition adalah pondasi penting yang menentukan bagaimana bisnismu dipersepsikan oleh calon pelanggan. Dengan menyampaikan nilai unik dan solusi yang relevan terhadap masalah mereka, kamu bisa membangun daya tarik, kredibilitas, dan loyalitas jangka panjang.

Untuk menciptakan value proposition yang kuat, kamu perlu memahami target audiens secara mendalam, mengidentifikasi pain point mereka, dan menyusun pesan yang sederhana namun berdampak. Selain itu, value proposition yang efektif juga harus selaras dengan branding dan strategi pemasaran bisnis secara keseluruhan.

Kalau kamu ingin value proposition bisnismu tampil optimal secara online, jasa pembuatan website dari Nevaweb bisa jadi solusi tepat. Dengan desain profesional dan copy yang dirancang untuk konversi, kami bantu kamu menonjol di pasar digital. Yuk, mulai bangun value bisnis lewat website profesional dari Nevaweb!