Backup website adalah prosedur penting yang sering diabaikan oleh banyak pemilik situs web. Padahal, melakukan backup secara rutin bisa menjadi penyelamat ketika terjadi hal-hal tak terduga, terutama pada sistem keamanan website. Contohnya seperti serangan hacker, kesalahan teknis, atau bahkan kerusakan server. Tanpa backup, kamu berisiko kehilangan data penting, waktu, dan uang untuk memulihkan website.
Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu backup website, manfaatnya, dan cara melakukannya dengan benar. Jadi, jika kamu ingin melindungi sistem keamanan website dari risiko kehilangan data, simak panduan ini sampai selesai!
Daftar Isi
Apa itu Backup Website?

Backup website adalah proses pembuatan salinan data dan file website yang disimpan di lokasi terpisah. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa jika terjadi masalah seperti serangan malware, kesalahan update, atau kerusakan server, kamu bisa dengan mudah memulihkan website-mu ke kondisi sebelumnya.
Backup website adalah langkah preventif yang wajib dilakukan oleh semua pemilik website, baik itu blog pribadi, website toko online, atau website bisnis dan perusahaan. Tanpa backup, kamu bisa kehilangan semua data yang telah dikumpulkan selama bertahun-tahun hanya dalam hitungan menit.
Proses backup website mencakup semua elemen penting seperti file HTML, CSS, JavaScript, database, gambar, dan plugin. Dengan memiliki backup, kamu tidak perlu khawatir jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Apa Manfaat dan Fungsi Backup Website?

Backup website bukan sekadar cadangan data, tetapi juga memiliki banyak manfaat yang dapat melindungi website-mu dari berbagai risiko. Berikut adalah 8 manfaat dan fungsi backup website yang perlu kamu ketahui:
1. Melindungi Data dari Kehilangan
Data adalah aset berharga bagi setiap website. Bayangkan jika tiba-tiba website-mu terkena serangan hacker, server crash, atau kesalahan teknis yang menyebabkan data hilang. Tanpa backup, semua data yang telah dikumpulkan selama bertahun-tahun bisa lenyap dalam sekejap.
Dengan melakukan backup website, kamu memiliki salinan data yang bisa dipulihkan kapan saja. Ini memberikan rasa aman dan memastikan bahwa data-mu tidak hilang meskipun terjadi masalah serius.
2. Mencegah Kerugian Finansial
Kehilangan data website bisa berdampak besar pada bisnis online. Misalnya, jika toko online kamu tiba-tiba down dan tidak bisa diakses, kamu bisa kehilangan pelanggan dan pendapatan. Bahkan, beberapa bisnis mungkin membutuhkan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk memulihkan website tanpa backup.
Backup website membantu meminimalkan risiko kerugian finansial dengan memastikan website bisa kembali online dengan cepat. Dengan begitu, transaksi bisnis online kamu bisa terus berjalan tanpa gangguan yang signifikan.
3. Mengatasi Serangan Hacker
Serangan hacker adalah ancaman nyata bagi semua jenis website. Menurut laporan keamanan siber, ribuan website terkena serangan setiap harinya. Jika website-mu terkena serangan, hacker dapat menghapus atau merusak data, menyisipkan malware, atau bahkan menguasai website-mu.
Dengan backup website, kamu bisa memulihkan website-mu ke kondisi sebelum serangan terjadi tanpa kehilangan data penting. Ini adalah cara terbaik untuk melindungi website-mu dari ancaman cyber security.
4. Memudahkan Pemulihan Setelah Kesalahan Update
Saat melakukan update plugin, tema, atau sistem, ada risiko terjadi kesalahan yang membuat website tidak bisa berfungsi dengan baik. Misalnya, update plugin yang tidak kompatibel bisa menyebabkan website error atau bahkan crash.
Backup website memungkinkan kamu untuk mengembalikan website ke versi sebelumnya dengan mudah. Ini sangat berguna jika kamu tidak memiliki waktu atau pengetahuan teknis untuk memperbaiki masalah secara manual.
5. Menghemat Waktu dan Tenaga
Memulihkan website tanpa backup dapat memakan waktu berjam-jam, bahkan berhari-hari. Kamu harus mencari cara untuk memperbaiki masalah, menghubungi tim support hosting, atau bahkan membayar ahli untuk memulihkan website-mu.
Dengan backup, proses pemulihan bisa dilakukan dalam hitungan menit. Kamu hanya perlu mengunggah file backup dan mengembalikan website ke kondisi sebelumnya. Ini menghemat waktu dan tenaga yang bisa digunakan untuk hal-hal lain, seperti mengembangkan bisnis atau membuat konten baru.
6. Memenuhi Persyaratan Hukum
Beberapa industri, seperti e-commerce, kesehatan, atau keuangan, memiliki persyaratan hukum untuk menyimpan big data pelanggan dengan aman. Misalnya, GDPR (General Data Protection Regulation) di Eropa mewajibkan perusahaan untuk melindungi data pelanggan dan memiliki rencana pemulihan jika terjadi kehilangan data.
Backup website membantu memastikan bahwa data tersebut tersimpan dengan baik dan dapat diakses jika diperlukan. Ini tidak hanya melindungi bisnis-mu dari risiko hukum tetapi juga meningkatkan kepercayaan pelanggan.
7. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
Jika website-mu sering mengalami masalah dan down, pelanggan bisa kehilangan kepercayaan. Misalnya, jika toko online-mu tidak bisa diakses selama beberapa jam, pelanggan mungkin beralih ke kompetitor.
Dengan backup website, kamu bisa memastikan bahwa website selalu online dan memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung. Jika terjadi masalah, kamu bisa segera memulihkan website tanpa menunggu lama. Ini membantu menjaga reputasi bisnis-mu dan meningkatkan kepercayaan pelanggan.
8. Menyediakan Cadangan untuk Migrasi Server
Jika kamu ingin memindahkan website ke server baru, backup website adalah langkah penting yang harus dilakukan. Migrasi server bisa menjadi proses yang rumit dan beresiko jika tidak dilakukan dengan benar. Tanpa backup, ada resiko kehilangan data selama proses migrasi.
Dengan backup website, kamu bisa memastikan bahwa semua data dan file bisa dipindahkan dengan aman ke server baru. Ini membuat proses migrasi lebih lancar dan mengurangi risiko masalah teknis.
Bagaimana Cara Melakukan Backup Website yang Benar?

Backup website adalah langkah penting yang harus dilakukan oleh setiap pemilik website. Tanpa backup, kamu berisiko kehilangan data penting jika terjadi masalah seperti serangan hacker, kesalahan update, atau kerusakan server. Nah, kali ini saya akan membahas cara melakukan backup website yang benar, baik secara manual maupun otomatis. Simak panduan lengkapnya di bawah ini!
1. Pilih Metode Backup
Sebelum memulai, kamu perlu memilih metode backup yang sesuai dengan kebutuhanmu. Ada dua metode utama yang bisa kamu pilih:
- Manual Backup: Melakukan backup secara manual melalui cPanel, FTP, atau phpMyAdmin. Metode ini cocok untuk kamu yang memiliki pengetahuan teknis dan ingin mengontrol proses backup secara penuh.
- Otomatis Backup: Menggunakan plugin atau layanan backup otomatis seperti UpdraftPlus, BackupBuddy, atau fitur backup dari penyedia layanan hosting. Metode ini lebih mudah dan cocok untuk pemula.
2. Backup File Website
File website mencakup semua elemen seperti HTML, CSS, JavaScript, gambar, dan plugin. Berikut adalah cara melakukan backup file website:
a. Melalui cPanel
- Login ke cPanel hostingmu.
- Cari dan klik menu File Manager.
- Pilih folder public_html (atau folder tempat file website-mu disimpan).
- Klik kanan pada folder tersebut dan pilih Compress.
- Pilih format zip dan tunggu hingga proses kompresi selesai.
- Download file zip tersebut ke komputer atau simpan di cloud storage.
b. Melalui FTP
- Gunakan aplikasi FTP seperti FileZilla untuk terhubung ke server hostingmu.
- Navigasi ke folder public_html atau folder tempat file website-mu disimpan.
- Pilih semua file dan folder, lalu download ke komputer.
3. Backup Database
Database adalah tempat semua data website dinamis disimpan, seperti postingan blog, komentar, dan informasi pengguna. Berikut adalah cara melakukan backup database:
a. Melalui phpMyAdmin
- Login ke cPanel dan buka phpMyAdmin.
- Pilih database website-mu dari menu sebelah kiri.
- Klik menu Export di bagian atas.
- Pilih metode Quick dan format SQL, lalu klik Go.
- File SQL akan diunduh ke komputer. Simpan file ini di lokasi yang aman.
b. Menggunakan Plugin (WordPress)
Jika kamu menggunakan CMS WordPress, plugin seperti UpdraftPlus atau WP-DB-Backup bisa membantu melakukan backup database secara otomatis.
4. Simpan Backup di Lokasi Aman
Setelah melakukan backup, simpan salinan data di lokasi yang aman. Jangan menyimpan backup di server yang sama dengan website-mu karena jika server mengalami masalah, backup-mu juga bisa hilang. Berikut beberapa opsi penyimpanan yang direkomendasikan:
- Cloud Storage: Google Drive, Dropbox, atau Amazon S3.
- Hard Drive Eksternal: Simpan backup di hard drive eksternal untuk keamanan tambahan.
- Server Terpisah: Jika memungkinkan, simpan backup di server terpisah.
5. Lakukan Backup Secara Berkala
Frekuensi backup tergantung pada seberapa sering website-mu diupdate. Berikut adalah rekomendasi frekuensi backup:
- Website yang Sering Di Update: Lakukan backup harian atau mingguan.
- Website Statis: Lakukan backup bulanan.
Pastikan untuk membuat jadwal backup rutin agar data-mu selalu terlindungi.
6. Uji Backup Secara Berkala
Memiliki backup saja tidak cukup. Kamu perlu secara berkala menguji backup untuk memastikan bahwa data bisa dipulihkan dengan benar jika diperlukan. Berikut adalah cara menguji backup:
- Buat website testing atau subdomain.
- Upload file backup dan restore database.
- Periksa apakah website berfungsi dengan normal.
Jika ada masalah, segera perbaiki backup-mu atau buat backup baru.
7. Gunakan Layanan Backup dari Hosting
Banyak penyedia hosting menawarkan layanan backup otomatis. Ini adalah opsi yang sangat praktis, terutama jika kamu tidak ingin repot melakukan backup manual. Beberapa penyedia hosting yang menyediakan fitur backup otomatis antara lain:
- SiteGround: Menyediakan backup harian, mingguan, dan bulanan.
- Bluehost: Menyediakan backup otomatis dan pemulihan satu klik.
- HostGator: Menyediakan backup mingguan dan opsi pemulihan.
Pastikan memeriksa frekuensi backup dan cara pemulihan yang disediakan hosting.
8. Otomatisasi Proses Backup
Jika kamu menggunakan CMS WordPress, ada banyak plugin yang bisa membantu mengotomatisasi proses backup. Berikut adalah beberapa plugin backup terbaik:
a. UpdraftPlus
UpdraftPlus adalah plugin backup WordPress paling populer. Kamu bisa mengatur jadwal backup harian, mingguan, atau bulanan, serta menyimpan backup di cloud storage seperti Google Drive atau Dropbox.
b. BackupBuddy
BackupBuddy adalah plugin premium yang menawarkan fitur lengkap, termasuk backup otomatis, migrasi website, dan pemulihan satu klik.
c. Jetpack
Jetpack adalah plugin serbaguna yang juga menyediakan fitur backup otomatis. Namun, fitur ini hanya tersedia pada versi premium.
Sudah Paham Bagaimana Cara Backup Website yang Benar?
Backup website adalah langkah krusial yang tidak boleh diabaikan oleh pemilik website. Dengan melakukan backup secara rutin, kamu bisa melindungi data, mencegah kerugian finansial, dan memastikan website tetap online meskipun terjadi masalah seperti serangan hacker atau kerusakan server. Mulailah menerapkan cara backup website yang benar, baik secara manual maupun otomatis, dan simpan salinan data di lokasi yang aman.
Jika kamu belum memiliki atau ingin mengoptimalkan website, Nevaweb siap membantu! Nevaweb menawarkan jasa pembuatan website profesional, cepat, dan SEO-friendly. Selain itu, tim ahli Nevaweb juga bisa membantu mengatur backup rutin untuk memastikan website-mu selalu aman. Hubungi Nevaweb sekarang dan jadikan website-mu lebih handal!