web statis dan dinamis

10 Perbedaan Web Statis & Dinamis, Developer Wajib Tahu!

Saat hendak membuat website, kamu mungkin akan dihadapkan dengan dua pilihan antara web statis dan dinamis. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dan digunakan untuk tujuan yang beragam. Bagi seorang developer, memahami perbedaan antara web statis dan dinamis sangat penting agar bisa memilih jenis website yang tepat sesuai kebutuhan proyek. Di artikel ini Nevaweb akan membahas secara mendalam 10 perbedaan utama antara web statis dan dinamis yang wajib kamu ketahui. Penasaran apa saja bedanya? Simak terus dan jangan beranjak sampai artikel ini habis!

Apa itu Web Statis?

web statis adalah
Source: Freepik

Sebelum membahas lebih dalam mengenai perbedaan antara web statis dan dinamis, mari simak dahulu definisi dari keduanya. Web statis adalah jenis website yang kontennya tetap atau tidak berubah, kecuali diubah secara manual oleh developer. Setiap halaman di web statis dibuat menggunakan bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, dan JavaScript, dan setiap halaman biasanya disimpan sebagai file terpisah di server. 

Web statis cocok untuk situs-situs yang tidak memerlukan pembaruan konten secara berkala, seperti halaman portofolio, profil perusahaan, atau landing page. Karena tidak melibatkan database atau proses server-side yang rumit, web statis umumnya lebih cepat dimuat dan lebih murah untuk di hosting. Meskipun keterbatasannya dalam hal interaksi pengguna, web statis sangat ideal untuk situs dengan konten tetap dan sederhana.

Apa itu Web Dinamis?

web dinamis adalah
Source: Freepik

Web dinamis adalah jenis website yang kontennya dapat berubah secara otomatis berdasarkan input pengguna atau pembaruan dari server. Berbeda dengan web statis, web dinamis menggunakan bahasa pemrograman server-side seperti PHP, Python, atau Ruby, serta terhubung dengan database untuk menyimpan dan mengelola konten. 

Ini memungkinkan website untuk menampilkan informasi yang selalu up-to-date tanpa perlu edit manual. Contoh umum web dinamis adalah blog, situs e-commerce, dan media sosial. Selain itu, web dinamis memungkinkan interaksi lebih baik dengan pengguna, seperti login, komentar, atau transaksi online, menjadikannya ideal untuk situs yang membutuhkan fleksibilitas dan pembaruan konten berkala.

10 Perbedaan Web Statis dan Dinamis

Setelah mengetahui definisi keduanya, sekarang mari kita simak apa saja perbedaan dari dua jenis web populer ini. Langsung saja, berikut adalah 10 perbedaan paling mencolok antara web dinamis dan statis. Silakan simak selengkapnya:

Baca Juga :   Account Executive: Karir, Tugas, & Skill yang Harus Dimiliki

1. Fungsi Penggunaan

Perbedaan pertama yang paling mendasar antara web statis dan web dinamis terletak pada fungsi penggunaan. Web statis biasanya digunakan untuk situs yang tidak memerlukan perubahan konten secara sering. Situs ini ideal untuk halaman profil perusahaan, website portofolio, atau landing page yang isinya relatif tetap dan jarang diubah.

Sebaliknya, web dinamis lebih cocok untuk situs yang kontennya sering diperbarui, seperti blog, website toko online, atau forum. Web dinamis memungkinkan interaksi yang lebih baik antara pengguna dan sistem, karena konten dapat diubah secara otomatis berdasarkan masukan dari pengguna atau admin situs.

2. Desain

perbedaan web statis dan dinamis
Source: Blog Medium

Dari sisi desain, web statis cenderung lebih sederhana karena setiap halaman biasanya dirancang secara individual. Struktur desain pada web statis dibuat tetap dan konsisten di seluruh halaman, tetapi jika ada perubahan desain, kamu perlu mengedit setiap halaman satu per satu.

Sedangkan web dinamis memiliki desain yang lebih fleksibel. Dengan penggunaan template website, perubahan pada satu bagian situs dapat diterapkan ke seluruh halaman secara otomatis. Ini sangat membantu jika kamu ingin merombak tampilan situs secara besar-besaran tanpa harus mengedit setiap halaman secara manual.

3. Konten

Ketika berbicara soal konten, web statis menawarkan konten yang tetap dan tidak berubah kecuali ada campur tangan manual dari developer atau pemilik situs. Jadi, setiap pengunjung akan melihat informasi yang sama tanpa adanya pembaruan otomatis.

Namun, web dinamis memungkinkan konten berubah berdasarkan interaksi pengguna atau pembaruan dari admin. Misalnya, situs berita atau portal e-commerce yang memperbarui daftar produk secara otomatis. Jadi, setiap pengunjung bisa melihat konten yang berbeda tergantung pada preferensi mereka atau tanggal kunjungan.

4. Bahasa Coding

perbedaan web statis dan dinamis dari sisi coding
Source: Freepik

Perbedaan web statis dan dinamis berikutnya adalah bahasa coding yang digunakan. Web statis umumnya dibuat menggunakan bahasa pemrograman dasar seperti HTML, CSS, dan JavaScript. Bahasa-bahasa ini tidak membutuhkan pengolahan server-side yang kompleks, sehingga proses pengembangan cenderung lebih cepat.

Di sisi lain, web dinamis menggunakan bahasa pemrograman server-side seperti PHP, Python, atau Ruby. Bahasa-bahasa ini memungkinkan pengolahan data yang lebih rumit dan interaksi dengan database. Oleh karena itu, web development untuk jenis situs dinamis memerlukan pengetahuan lebih mendalam mengenai coding.

5. Penggunaan Database

Untuk web statis, tidak ada kebutuhan untuk menggunakan database, karena semua konten ditulis langsung di dalam kode HTML. Setiap halaman adalah file tersendiri yang di-hosting di server, tanpa ada interaksi dengan basis data.

Baca Juga :   Oracle: Definisi, Manfaat, Kelebihan, dan Kekurangan di Dunia Teknologi

Sementara itu, web dinamis sangat bergantung pada database. Database digunakan untuk menyimpan konten dan informasi yang ditampilkan secara dinamis di halaman web. Misalnya, pada website toko online, informasi produk, harga, dan stok barang disimpan dalam database, dan bisa ditampilkan atau diperbarui kapan saja berdasarkan permintaan pengguna.

6. Interaksi Pengguna

Kemampuan untuk berinteraksi dengan pengguna juga menjadi salah satu pembeda utama antara web statis dan web dinamis. Pada web statis, interaksi pengguna sangat terbatas. Pengguna hanya dapat melihat konten tanpa bisa memberikan masukan atau menerima respons secara langsung dari situs.

Sebaliknya, web dinamis dirancang untuk interaksi yang lebih mendalam. Pengguna bisa mengisi formulir, melakukan pencarian, memberikan komentar, hingga melakukan transaksi secara langsung di situs. Interaksi ini direspons secara langsung oleh sistem yang terhubung dengan database.

7. Ukuran Website

perbedaan web statis dan dinamis dari sisi ukuran website
Source: Freepik

Web statis cenderung lebih ringan dan kecil ukurannya karena tidak memerlukan pengolahan server-side dan biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman penting website saja. Semua konten disimpan dalam bentuk file HTML, CSS, dan gambar yang diakses langsung oleh browser tanpa harus melalui proses pengolahan data yang rumit.

Sebaliknya, web dinamis biasanya lebih besar ukurannya karena melibatkan banyak file server-side, seperti PHP atau Python, serta terhubung ke database. Hal ini bisa membuat situs memerlukan lebih banyak ruang penyimpanan dan sumber daya server.

8. Update & Pembaruan

Kedelapan, perbedaan antara web statis dan dinamis bisa terlihat dari segi update atau pembaruan keduanya. Jika kamu mengelola web statis, update dan optimasi konten bisa menjadi tugas yang melelahkan. Setiap kali ada perubahan, kamu harus mengedit file HTML secara manual. Untuk situs kecil dengan beberapa halaman, ini mungkin tidak terlalu bermasalah. Namun, jika situs memiliki banyak halaman, proses pembaruan bisa sangat memakan waktu.

Sementara itu, pada web dinamis, pembaruan bisa dilakukan dengan jauh lebih mudah. Karena konten diambil dari database dan halaman web di render secara dinamis, kamu hanya perlu memperbarui database atau CMS (Content Management System) untuk mengubah konten di seluruh situs. Ini sangat memudahkan pengelolaan situs dengan konten yang terus berkembang.

9. Performa Website

web statis dan dinamis
Source: Freepik

Dari segi performa, web statis biasanya lebih unggul karena lebih cepat dimuat. Karena tidak melibatkan proses pengolahan server-side atau koneksi ke database, waktu loading halaman jauh lebih cepat. Ini sangat penting bagi situs yang membutuhkan performa tinggi, seperti landing page atau situs portofolio.

Baca Juga :   10 Cara Optimasi Konten untuk Mencapai ROI yang Maksimal

Sebaliknya, web dinamis mungkin sedikit lebih lambat karena melibatkan proses pengambilan data dari database dan pengolahan server-side sebelum konten ditampilkan ke pengguna. Namun, dengan optimasi yang tepat, performa web dinamis tetap bisa ditingkatkan agar berjalan dengan lancar.

10. Biaya

Terakhir, dari sisi biaya, web statis cenderung lebih murah untuk dikembangkan dan di hosting jika kamu bandingkan dengan web dinamis. Karena tidak melibatkan proses pengolahan server-side atau database, biaya hosting dan pengembangan lebih rendah. Web statis ideal bagi kamu yang memiliki anggaran terbatas dan tidak memerlukan fitur interaktif yang kompleks.

Di sisi lain, web dinamis biasanya membutuhkan investasi lebih besar dalam hal pengembangan dan hosting. Karena kompleksitas coding dan kebutuhan akan database, biaya pengembangan cenderung lebih tinggi. Namun, keuntungan dari web dinamis adalah fleksibilitas dan kemampuan untuk memperbarui konten dengan mudah, yang membuatnya layak untuk proyek jangka panjang.

Mana yang Lebih Efektif Antara Web Statis dan Dinamis?

web statis dan dinamis
Source: Blog Medium

Menentukan mana yang lebih efektif antara web statis dan dinamis sangat bergantung pada kebutuhan spesifik proyekmu. Jika kamu memerlukan situs yang sederhana, cepat, dan tidak memerlukan pembaruan konten yang sering, web statis adalah pilihan yang lebih efisien. Dengan biaya pengembangan dan hosting yang lebih rendah, web statis cocok untuk halaman profil, portofolio, atau landing page.

Namun, jika situs yang kamu buat membutuhkan interaksi pengguna, pembaruan konten secara reguler, atau memiliki banyak informasi yang berubah, maka web dinamis adalah pilihan yang lebih baik. Meskipun biaya pengembangan dan hosting lebih tinggi, keuntungannya adalah fleksibilitas dan kemampuan untuk menampilkan konten yang relevan dan terkini. Jadi, keputusan akhir harus mempertimbangkan tujuan situs, anggaran, dan seberapa sering konten perlu diperbarui.


Butuh Jasa Pembuatan Website Profesional?

Kesimpulannya, baik web statis maupun web dinamis memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan proyek yang kamu jalani. Web statis menawarkan kemudahan, kecepatan, dan biaya rendah, ideal untuk situs dengan konten tetap. Sementara itu, web dinamis memberikan fleksibilitas dan interaksi yang lebih baik, cocok untuk situs yang memerlukan pembaruan konten rutin dan keterlibatan pengguna.

Jika kamu masih bingung memilih jenis website yang paling tepat untuk kebutuhanmu, Nevaweb siap membantu. Dengan layanan jasa pembuatan website profesional, Nevaweb menawarkan solusi kustom baik untuk web statis maupun dinamis, sesuai dengan kebutuhan dan anggaranmu. Tim ahli kami akan bekerja sama denganmu untuk menciptakan situs yang menarik, fungsional, dan responsif. Jadi, tidak perlu ragu untuk menghubungi Nevaweb dan mulai wujudkan website impianmu!